HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam lima tahun terakhir ini, kantor pusat Strategi Kekayaan Intelektual pemerintah Jepang telah memperbarui strategi Cool Japan, dengan mendorong game dan anime yang ada di Jepang untuk bisa semakin menggeliat di pasar internasional.
Secara singkat, Cool Japan adalah sebuah strategi diplomasi lunak yang dibentuk oleh pemerintah Jepang untuk mempromosikan budaya-budaya Jepang secara domestik dan internasional.
“Pemerintah Jepang siap bantu meningkatkan popularitas anime dan game Jepang ke luar negeri,” tulis rilis yang dikutip Holopis.com, Senin (10/6).
Persiapan baru ini memberikan penekanan yang lebih besar pada game dan anime dengan memasukkannya sebagai salah satu industri inti dalam pertumbuhan ekonomi Jepang, bahkan menjadi nomor satu dan dianggap krusial di negara tersebut.
Sedangkan, keseluruhan Cool Japan ini mencakup spektrum yang lebih luas dari berbagai bidang, yaitu meliputi makanan Jepang, teknologi, fashion, dan lain sebagainya.
Diketahui, industri konten adalah prioritas khusus, skala ekspansi angka ini sebanding dengan industri baja dari negara tersebut, yang telah menghasilkan 5,1 triliun JPY (sekitar 32 juta USD) pada tahun yang sama.
Oleh karena itu, diduga masuknya dana ini kemungkinan besar adalah menjadi alasan besar, mengapa pemerintah Jepang memfokuskan upayanya untuk mendukung dunia animasi dan pengembang game lokal.
Meskipun adanya antisipasi bantuan yang lebih besar dari pemerintah itu terdengar menarik bagi sebagian orang, akan tetapi fokus Cool Japan ini akan lebih kuat dalam mempromosikan game dan anime di luar negeri dan telah menimbulkan skeptisisme, terutama dengan para pekerja di industri saat ini telah diperlakukan.
Keputusan akhir akan segera diambil di Markas Besar Strategi Kekayaan Intelektual pemerintah. Draf tersebut menyoroti perluasan layanan streaming video secara global dan peningkatan popularitas anime Jepang, serta peningkatan wisatawan setelah pandemi COVID-19, dengan alasan bahwa “waktunya telah tiba untuk meluncurkan ‘kembali Cool Japan.’