Parsial di siklus ini sudah dilakukan sebanyak 4 tahap. Tahap 1 sekitar 2 kuintal. Tahap 2 dan 3 sebanyak 2 kuintal. Tahap 4 sebanyak 2 kuintal. Dengan total panen parsial 6 kuintal.
“Sisa pupulasi udang sekarang di 28.000 udang dengan target panen total akhir di Size 45-40 mencapai tonase 7 Kuintal,” terang Elin.
Dengan program ini pula, harga jual dari hasil tambah udang vaname ini pun terbilang cukup bagus. Elin menyebut bahwa untuk penjualan dari produk tambak udang ini bisa mencapai angka Rp51 juta.
“Saat ini kami jual, untuk jual ke resto dengan harga 80.000/kg, end user 95.000/kg sehingga kami targetkan untuk margin di angka 51.000.000 dalam satu siklus,” pungkasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ali selaku penerima manfaat program budidaya udang vaname Dompet Dhuafa Banten menuturkan, bahwa dirinya sangat beruntung bisa mendapatkan pelatihan dan bantuan budidaya udang vaname dari Dompet Dhuafa Banten.
“Dengan adanya bantuan program kepada kami, sangat membantu terutama dalam bidang pengelolaan udang vaname mulai dari ketersediaan tambak atau lahan hingga pemasaran udang vaname ini,” kata Ali.
Sehingga tidak hanya sekadar memiliki pemahaman yang cukup, akan tetapi aspek ekonomi keluarganya juga bisa stabil berkat dari program sosial pengembangan ekonomi masyarakat dari Dompet Dhuafa itu. Sebab para penambak seperti dirinya tidak hanya bergantung lagi dengan tengkulak, sehingga bisa memutus rantai ekonomi pemasaran.
“Selain itu modal maupun keuntungan sedianya akan digunakan untuk pembangunan bioflok dan pembibitan baru lagi, sehingga dapat menyerap pasar yang lebih luas lagi,” tambahnya.