HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketindihan, atau yang dikenal juga dengan sebutan sleep paralysis, adalah pengalaman yang umum tetapi seringkali menakutkan yang terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.
Fenomena ini sering disertai dengan sensasi terjebak, perasaan berat di dada, dan seringkali diiringi oleh halusinasi yang mengintimidasi seperti bayangan atau suara-suara aneh. Bagi banyak orang, pengalaman ketindihan bisa sangat menakutkan dan membuat mereka merasa terancam.
Namun jangan panik Sobat Holopis, ini dia penjelasan sleep paralysis yang mungkin selama ini sering kamu alami.
Selama tidur, tubuh kita mengalami dua tahap utama, yaitu tidur non-REM (gerakan mata cepat) dan tidur REM. Ketindihan terjadi ketika seseorang terbangun secara parsial dari tidur REM, di mana otak masih dalam keadaan tidur tetapi fungsi motorik tubuh kembali aktif. Otak mematikan kemampuan tubuh untuk bergerak selama tidur untuk mencegah kita melakukan tindakan yang mungkin membahayakan diri sendiri selama mimpi.
Namun, dalam kasus ketindihan, meskipun seseorang sadar akan sekelilingnya, tubuh tetap dalam keadaan tidur yang disebut atonia otot. Inilah yang menyebabkan perasaan terjebak dan tidak dapat bergerak. Sensasi berat di dada sering kali dijelaskan sebagai perasaan sesak atau tertekan oleh sesuatu yang tak terlihat.
Mengatasi Ketindihan
- Gerakkan jari atau mata
- Jangan terlalu takut pada halusinasi
- Atur pola tidur
- Konsultasikan dengan ahli kesehatan
Meskipun menakutkan, ketindihan adalah pengalaman yang relatif umum dan biasanya tidak berbahaya. Dengan memahami fenomena ini dan menggunakan beberapa teknik yang disarankan, Sobat Holopis dapat belajar untuk mengatasi ketindihan dan meminimalkan dampaknya pada tidur.