HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bahlil Lahadalia mengakui peluang Presiden Jokowi (Joko Widodo) untuk menjadi penasihat Prabowo Subianto sangat mungkin terjadi.
Menteri Investasi itu pun menyebutkan bahwa peluang tersebut sangat terbuka lebar untuk membantu Prabowo Subianto di pemerintahan mendatang.
“Ya semua kemungkinan itu kan bisa terjadi. Ya namanya kemungkinan semua terjadi selama dalam rangka konstitusional,” kata Bahlil dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (8/4).
Bahlil kemudian menegaskan, keberadaan Jokowi tidak bakal sampai kepada upaya intervensi Prabowo Subianto soal komposisi kabinet mendatang yang bakal dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
“Jokowi itu memberikan, Pak Presiden Jokowi ini kan sudah 2 kali jadi presiden, tahu mana hak prerogatif presiden terpilih mana yang bukan,” tegasnya.
Bahlil kemudian mengungkap bahwa pembahasan masa transisi pemerintahan baru yang mencerminkan keberlanjutan telah berlangsung sejak beberapa waktu yang lalu.
“Karena ini sifatnya berkelanjutan maka program-program 2025 sudah harus mencerminkan tentang visi misi dan program besar dari presiden terpilih,” ujarnya.
Meski begitu, Bahlil juga memastikan bahwa mereka tetap menghormati proses sengketa Pilpres yang saat ini sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi.
“Tapi kan itu akan diputuskan pada saat MK dan penetapan KPU. Jadi jangan kita mendahului apa yang menjadi tugas daripada MK dan KPU. Tapi bahwa ancang-ancang besar, garis besarnya mungkin saja itu sudah dimasukkan,” pungkasnya.