Holopis.com Sehingga jika saat itu Demokrat memaksakan kehendak untuk terap berada di barisan Koalisi Perubahan untuk Persatuan, maka bisa jadi suara Anies-Imin tetap tidak naik, dan suara Partai Demokrat juga bisa terancam amblas.

Ditambah lagi “adagium” politik adalah power sharing, ketika satu partai tidak lagi memiliki power yang bisa disharing, maka pihak tersebut jelas akan ditinggalkan.

“Demokrat bisa cilaka tiga belas jika tetap di 01. Selain akan berkurang kursi DPR, juga kalah di Pilpres,” tukasnya.

Artinya menurut Ferry, ketika Demokrat tinggal langgang karena tak mendapatkan suara minimal 4 persen, maka jelas akan ditinggal oleh PKS dan NasDem sebagai satu koalisi yang sama, atau senasib dengan Partai Ummat saat ini yang kekurangan bargain politik pasca pengumuman KPU.

“Demokrat tak punya nilai tawar apa pun jika tetap di 01 waktu itu, setelah dikhianati Anies. Untunglah AHY membawa Demokrat ke kubu Prabowo, walau kursi DPR turun, tapi mereka masuk dalam pemerintahan. Dan tak perlu melakukan seperti apa yang dilakukan NasDem sekarang, meninggalkan Anies,” terang Ferry.