Holopis.com , JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang mengalir masuk ke dalam negeri usai pelaksanaan Pemilu 2024, atau pada pekan keempat Februari 2024 mencapai Rp 1,01 triliun.

Asisten Gubernur yang sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan, bahwa non residen di pasar keuangan domestik tercatat beli neto sebesar Rp 1,01 triliun pada 19-22 Februari 2024.

“Terdiri dari jual neto Rp 0,19 triliun di pasar (Surat Berharga Negara) SBN, beli neto Rp 2,08 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp 0,88 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” ujar Erwin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (25/2).

Adapun sepanjang tahun 2024, yakni dari data setelmen hingga 22 Februari 2024, non residen jual neto tercatat sebesar Rp 5,87 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 23,26 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 25,30 triliun di SRBI.

Berdasarkan perkembangan tersebut, Erwin mencatat level yield surat utang Amerika Serikat atau US Treasury Note dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,1 persen.

Kemudian nilai premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia 5 tahun berada di posisi 73,25 basis poin. Angka ini lebih tinggi ketimbang angka CDS pada pekan lalu yang hanya sebesar 72,26 basis poin.

Sementara untuk imbal hasil (yield) SBN Indonesia tenor 10 tahun tercatat mengalami penurunan ke level 6,59 persen.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Erwin.