HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP tidak terima dengan pertemuan yang telah terjadi antara Presiden Jokowi (Joko Widodo) dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim, pertemuan tersebut justru menunjukkan suasana demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
“Kalau semua proses itu berjalan baik ya tidak perlu dilakukan suatu proses konsolidasi pasca pemilu karena semuanya berjalan natural sesuai dengan kehendak rakyat,” kata Hasto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (19/2).
Hasto semakin menjadi-jadi menyebut bahwa sebenarnya demokrasi sedang menjadi masalah besar ketika pertemuan tersebut dilakukan saat Ganjar Pranowo sedang mengalami kekalahan pada saat ini.
“Tetapi ketika proses konsolidasi justru tetap dilakukan itu menunjukkan ada questionmark yang kemudian harus dijawab bersama-sama bahwa demokrasi kita sedang berada dalam masalah besar,” klaimnya.
Pria yang pernah diperiksa dalam kasus buronnya Harun Masiku itu pun menuduh bahwa Jokowi menjadi kunci permasalahan demokrasi yang rusak di Indonesia pada saat ini.
“Kalau kita lihat berdasarkan catatan kritik yang diberikan oleh para pengamat, para tokoh-tokoh pro demokrasi, maka pak Jokowi sebagai sosok yang seharusnya bertanggung jawab terhadap kualitas demokrasi itu sendiri,” tudingnya.
Pasalnya, dengan pertemuan Jokowi dan Surya Paloh sebelum pengumuman resmi dari KPU dianggap menjadi sebuah kesalahan besar oleh PDIP.
“Ketika di tengah-tengah proses rekapitulasi yang masih berjalan, upaya-upaya yang dipersepsikan menggalang dukungan itu kan sebenarnya justru apa yang terjadi selama ini itu tidak benar sehingga masih diperlukan suatu langkah konsolidasi seperti itu,” pungkasnya.