HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP hingga saat ini masih mempertimbangkan apakah mereka bakal bergabung atau justru kembali menjadi oposisi di pemerintahan berikutnya.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto berdalih bahwa sampai saat ini mereka masih berfokus untuk pada rekapitulasi suara meski dari hasil hitung cepat pasangan calon yang mereka usung berada di posisi buncit.
“Terhadap sikap-sikap politik itu, tentu saja belum tahapannya ke sana, karena tahapan saat ini adalah mencermati seluruh proses rekapitulasi penghitungan suara dari KPU yang nantinya akan dijadikan sebagai basis pengambilan keputusan terkait dengan penetapan pasangan calon terpilih,” kata Hasto Kristiyanto dalam pernyatannya pada Kamis (15/2) seperti dikutip Holopis.com.
Hasto yang pernah diperiksa terkait perkara buronan Harun Masiku itu pun kemudian juga tidak mau menggunakan istilah oposisi jika memang harus berada di luar pemerintahan.
“Jadi, di dalam konstitusi kita, kita bukan sistem parlementer, tidak ada istilah oposisi. Dari pengalaman PDI Perjuangan 2004, 2009, posisi saat itu 2004, 2009 adalah berada di luar pemerintah,” klaimnya.
Diketahui sebelumnya, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming masih kokoh di posisi teratas, dalam update terbaru (Real Count) Pemilu 2024 dari KPU RI per Jumat (16/2).
Hingga Jumat (16/2) pukul 13.30 WIB, real count data KPU mencatat perolehan suara pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming berada di angka 56,97 persen. Di peringkat kedua, Anies – Muhaimin mendapatkan 25,02 suara dan di posisi buncit pasangan Ganjar – Mahfud harus puas hanya mendapatkan 18,01 suara.