Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komedian, Kiky Saputri memberikan apresiasi kepada Anies Baswedan yang mewacanakan perubahan sistem pembagian bantuan sosial dengan cara transfer uang, bukan melalui sembako lagi.

“Suka banget sama jawaban Pak Anies terkait bantuan yang bisa kita ubah melalui sistem cash/transfer,” kata Kiky dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (4/2).

Ia pun menyinggung program kerja Menteri Sosial dari PDIP yang saat ini dipenjara, yakni Juliari Peter Batubara yang terjerat kasus korupsi pengadaan bantuan sosial.

“Meminimalisir terjadinya korupsi bansos seperti yang pernah terjadi pada Mensos sebelumnya,” ujarnya.

Di sisi lain, Kiky mengatakan bahwa ada satu program bantuan sosial yang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menyasar langsung masyarakat kecil, yakni PHK (program keluarga harapan).

“Ada 1 program yang sebenernya udah dijalankan oleh Pemerintahan Pak Jokowi. Yaitu PKH – Program Keluarga Harapan (bantuan kepada keluarga miskin terkait pelayanan kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi),” terang Kiky.

Baginya, program tersebut sangat bermanfaat jika memang masih diteruskan. Sebab, ia mengaku pernah merasakan langsung bagaimana program pemerintah itu menyentuh masyarakat pra sejahtera seperti yang pernah dialami oleh dirinya.

“Program PKH ini sudah menerapkan sistem penerimaan bantuan dalam bentuk transfer/cash ke keluarga miskin dan biasanya uang itu cair setiap 3 bulan sekali,” tuturnya.

“Kenapa aku bisa tau? Karena waktu masih hidup susah, keluargaku salah satu penerima bantuan itu dan sangat terbantu,” sambung Kiky.

Istri Muhammad Khairi tersebut berharap agar program tersebut bisa kembali dilanjutkan. Jika memang ada yang kurang pas agar bisa diperbaiki demi bisa menyentuh masyarakat yang memang membutuhkan.

“Tapi aku kurang tau, apakah program ini sudah merata ke seluruh Indonesia?. Mungkin nanti Pemimpin Yang Terpilih, bisa menelaah kembali dan menindaklanjuti sejauh mana program ini berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Anies menyebut opsi untuk pemberian bantuan sosial bisa diubah, di mana yang selama ini dilakukan dengan cara membagikan bahan pokok dan sembako, bisa dialihkan dengan uang yang ditransfer secara langsung atau cash.

“Kita harus mulai memikirkan opsi bahwa bantuan itu bisa berbentuk cash transfer, mengurangi potensi korupsi dalam pengadaan barang,” kata Anies saat menjawab pertanyaan Ganjar di debat kelima Pilpres yang digelar oleh KPU RI di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

Hal ini disampaikan Anies, adalah dalam rangka untuk menekan potensi tindak pidana korupsi yang rawat terjadi dalam pengelolaan pengadaan bantuan sosial tersebut.

“Karena kita tahu sudah pengadaan bantuan sosial itu pada satu sisi memang membantu, sisi lain ini memberikan usaha pada justru usaha-usaha raksasa. Karena yang diisikan di situ adalah produk-produk dari perusahaan raksasa,” ujarnya.

“Dan ini yang saya harus koreksi, bila bantuan itu diberikan langsung dalam bentuk cash. Ini salah satu yang perlu kita pertimbangkan, mereka langsung gunakan sesuai dengan kebutuhannya,” pungkas Anies.