HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil turut menanggapi polemik opsi pembiayaan uang kuliah tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan skema pinjaman online (pinjol).
Dia menilai, opsi pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan pinjol Danacita kepada mahasiswa ITB cukup baik, mengingat tidak semua mahasiswa di ITB memiliki kemampuan keuangan untuk membayar UKT.
“Niatnya baik karena tidak semua mahasiswa punya kemampuan keuangan, harus disubsidi. Itu realitanya tidak semua bisa membayar,” kata Ridwan Kamil dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (31/1).
Pria yang kerap disapa Kang Emil ini pun mengatakan, sudah selayaknya pihak kampus memiliki kebijakan untuk membantu mahasiswa yang kesulitan membayar UKT, salah satunya yakni dalam bentuk pinjaman seperti yang dilakukan ITB.
“Sistem subsidi menolong mahasiswa dalam bentuk pinjaman. Saya kira, kita lihat konteks kekinian saja karena pinjaman hari ini digital ya,” katanya.
Namun ia menekankan, bahwa dalam hal pembiayaan pendidikan ini, negara juga harus hadir. Dia pun menyarankan pemerintah untuk memberikan opsi pembiayaan berupa pinjaman tanpa bunga.
“Tapi yang penting jangan memberatkan. Negara harus hadir dalam bentuk minjem gak ada bunganya. Saya kira itu paling bagus,” katanya.
“Investasi pendidikan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya kepada generasi muda,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mahendra Siregar telah angkat bicara terkait polemik tersebut. Ia mengatakan, bahwa skema pembiayaan uang kuliah di ITB tersebut telah sesuai dengan mekanisme yang ada.
Dia berujar, bahwa terdapat program kerja sama antara ITB dengan PT Inclusive Finance Group (Danacita) selaku perusahaan penyedia jasa pembiayaan terkait hal tersebut. Pun dengan Danacita sendiri, kata dia, telah mengantongi izin sah dari pihaknya.
