BerandaPolhukamPilpresAktivis Sosial Respons Omongan Jokowi soal Kampanye dan Memihak : Boleh

Aktivis Sosial Respons Omongan Jokowi soal Kampanye dan Memihak : Boleh

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivis sosial, Zulfery Yusal Koto alias Ferry Koto menilai apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Presiden dan Menteri boleh ikut kampanye dan memihak dalam Pemilu.

“Dan memang boleh Presiden mengampanyekan paslon, selama tak gunakan fasilitas negara,” kata Ferry dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (24/1).

Hal ini menurutnya sama dengan apa yang dilakukan oleh SBY di tahun 2014, yang mana saat itu ada pemilu yang menampilkan dua paslon Joko Widodo dan Jusuf Kalla melawan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

“Dulu 2014, pak SBY pada masa kampanye juga kampanyekan Prabowo-Hatta, tanpa gunakan fasilitas negara. Sah-sah saja,” ujarnya.

Penerbit Iklan Google Adsense

Yang paling penting saat ini adalah, bagaimana masyarakat mengawasi saja apakah cara Presiden dan Menterinya melakukan kampanye dan keberpihakan melanggar Undang-Undang atau tidak.

“Awasi bareng-bareng,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan tanggapan tegas terkait polemik keterlibatan presiden dalam kampanye, menyatakan bahwa presiden memiliki hak untuk berkampanye dan memihak.

Pernyataan ini disampaikannya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (24/1).

“Presiden tuh boleh lho kampanye, memihak juga boleh, memihak atau tidak memihak itu tergantung individu masing-masing,” ujar Jokowi.

Namun, dalam konteks ini, Jokowi menekankan keharusan untuk tidak menggunakan fasilitas negara oleh pejabat publik yang juga menjadi pejabat politik bila melakukan kampanye.

“Ya boleh saja saya kampanye tetapi harus cuti tidak menggunakan fasilitas negara,” tambahnya.

Dalam konfirmasi terkait kemungkinan kampanye untuk pasangan calon yang didukung, Jokowi menekankan keputusan tersebut akan dilihat nanti sesuai perkembangan.

Hadir dalam kesempatan itu adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafidz, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

PSI Ledek PDIP : Frustasi Kalah Pilpres, Tantrum di PTUN Jakarta

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil mengingatkan agar PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan hasil sengketa PHPU.

Timnas AMIN Dibubarkan, Cak Imin : Terima Kasih

Cak Imin menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh Tim Nasional Anies - Imin (Timnas AMIN) yang telah berjuang dalam pemenangan di Pilpres 2024.

PKS Siap Jika Diajak Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS akan melakukan upaya silaturrahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju pasca Pilpres 2024.

Timnas AMIN Segera Dibubarkan, Pilpres 2024 Selesai!

Timnas AMIN akan dibubarkan secara resmi pada hari Jumat, 26 April 2024 dalam agenda Halal Bihalal di kediaman Anies Baswedan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

PDIP Ternyata Masih Ngotot Ajukan Hak Angket, Belum Ikhlas Kalah Pilpres

Ahmad Basarah menegaskan bahwa sampai dengan saat ini fraksinya terus melakukan pendalaman wacana untuk menggulirkan hak angket kecurangan Pemilu 2024 di DPR RI.

PPP Tegaskan Pilpres 2024 Selesai, Tak Mau Ikut Campur Lagi dengan PDIP

PPP menegaskan bahwa pasca putusan MK tentang sengketa PHPU yang dibacakan pada tanggal 22 April 2024 lalu menunjukkan, bahwa semua rangkaian Pilpres 2024 sudah selesai.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS