HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid memberikan respons atas rencana debat keempat Pilpres 2024 yang diagendakan digelar pada hari Minggu, 21 Januari 2024 besok, pukul 19.00 WIB di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
Dalam tanggapannya, ia berharap agar para peserta debat mengangkat isu penguatan desa dari ancaman radikalisme, terorisme dan intoleransi. Sebab kata dia, para jaringan teroris banyak sekali bersarang di desa dan melakukan kamuflase untuk menyembunyikan identitas dan ruang gerak utamanya.
“Saya senang ada isu desa naik di isu debat Cawapres besok. Saya harap isu soal penguatan masyarakat desa terhadap ancaman radikalisme, intoleransi dan terorisme juga menjadi concern,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Sabtu (20/1).
Ia mengingatkan bahwa sel-sel tidur jaringan terorisme masih tetap ada dan bergerak melakukan penyamarannya. Hal ini diingatkan agar pemerintah dan masyarakat tetap waspada bahwa ancaman disintegrasi dan kamtibmas di desa tersebut masih ada.
“Jangan denial, ini salah satu ancaman. Jangan sampai ada stigma desa menjadi kandang teroris karena kurangnya perhatian pemerintah,” ujarnya.
Selain persoalan radikalisme, intoleransi dan terorisme, Habib Syakur juga menyoroti tentang kesejahteraan dari desa. Bagi ulama asal Malang Raya itu, kesejahteraan penting untuk dihadirkan pemerintah agar pembangunan masyarakat bisa merata.
Sebab kata dia, desa harus menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan sehingga angka perantauan dan urbanisasi tidak semakin besar ke kota, sementara desa terbengkalai dan kurang tersentuh aspek kehidupan sosial dan ekonominya.
“Bangun desa, sejahterakan desa, agar yang sudah merantau bisa pulang, bisa berkarya dan membangun desa. Sebab untuk membuat masyarakat yang cinta tanah air dan menjadi insan yang sejati haru tumbuh kembang dari lingkungan asalnya,” tutur Habib Syakur.
Aspek yang tak kalah penting bagi Habib Syakur adalah masalah agraria. Apalagi di dalam isu debat Minggu malam besok, lingkungan hidup menjadi salah satu poinnya. Ia berharap para cawapres yang berdebat mampu memberikan solusi konkret dalam persoalan reformasi agraria, jangan sampai mengedepankan aspek investasi namun mengabaikan penghidupan masyarakat.
“Berikan hak akses tanah kepada masyarakat secara pantas dan layak, jangan rampas tanah rakyat hanya untuk kepentingan pemodal atau investor. Sejahterakan masyarakat dengan lingkungan yang sehat bagi mereka, sehat bagi alam,” tukasnya.
Kedepankan ide gagasan, bukan saling menjatuhkan. Baca selengkapnya di halaman kedua.
