HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ganjar Pranowo memberikan tantangan terbuka agar permasalahan kasus Desa Wadas bisa ditanyakan saat debat Pilpres yang akan berlangsung 21 Januari mendatang.
Namun, Ganjar melemparkan hal tersebut untuk ditanyakan kepada Mahfud MD saat debat calon wakil presiden yang membahas tema isu lingkungan hidup.
“Sebaiknya dibahas,” kata Ganjar dalam pernyataannya pada Minggu (14/1) yang dikutip Holopis.com.
Terlebih menurut pria yang tersangkut kasus korupsi e-KTP tersebut, kasus Desa Wadas sebenarnya adalah tanggung jawab pemerintah pusat.
“Saya ceritakan ke kawan-kawan yang bertanya tentang semen Rembang yang saya selesaikan, meskipun itu bukan program Pemprov, Wadas yang itu saya selesaikan, itu PSN karena kami dilatih bertanggung jawab ya dan selesai insyaallah selesai. BPN membantu BBWS menyiapkan dananya,” tukasnya.
Ganjar dalam kesempatan tersebut mengklaim telah melakukan penolakan sejumlah proyek yang ditolak karena tak memenuhi syarat lingkungan dan bukan spesifik mengenai Wadas.
“Saya ceritakan juga tahukah kalau saya pernah menolak semen yang ada di Kebumen, saya tolak semen yang ada di Rembang tapi bukan yang itu, saya tolak tambang emas yang ada di Wonogiri,” umbarnya.
Ganjar kemudian ogah memberikan tips kepada pasangannya Mahfud Md menjelang debat nanti yang notabene masih berada di lingkaran pemerintahan.
“Nggak. Nggak. Pak Mahfud lebih pintar dari saya. Pengalamannya lebih bagus, profesor beliau. Yang ada spiritnya. Karena waktu kita debat, Pak Mahfud ikut serta mengikuti, ikut serta briefing,” kilahnya.
Sementara itu, Mahfud MD pun kemudian tidak banyak berkomentar perihal kasus desa Wadas dan menantangnya agar dibahas di dalam debat.
“Jadi urusan Wadas itu silahkan kalau mau ditanya. Memangnya kenapa kalau ditanya? Bagus juga,” kata Mahfud.
Bahkan, Mahfud menyebut tak masalah apabila isu Wadas disebut sebagai kerusakan lingkungan. Dia menilai hal itu bagus dibahas saat debat.
“Ya ndak apa-apa, malah bagus,” ucapnya.