HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD sesumbar bakal memutihkan semua kredit macet yang dialami oleh masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani.

“Karena urusan pangan adalah urusan harga diri bangsa. Maka nelayan dan petani harus diprioritaskan oleh negara untuk dimajukan,” kata Mahfud MD saat menghadiri musyawarah kebangsaan bersama nelayan dan petani di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/12) seperti dikutip Holopis.com.

“Ganjar Mahfud siap memutihkan utang atau kredit macet nelayan dan petani di seluruh Indonesia,” lanjut dia.

Hal ini penting karena jika ingin nelayan dan petani semakin sejahtera lagi, maka caranya adalah dengan memutihkan kredit macet mereka jika ia dan Ganjar bisa menang dalam Pilpres 2024.

“Kalau ingin nelayan dan petani sejahtera, negara harus hadir,” tegasnya.

Perhatian pemerintah ke depan juga tidak boleh lepas dari dua kelompok masyarakat ini. Apalagi, perolehan solar bagi nelayan juga saat ini juga kurang maksimal.

“Nelayan susah dapat solar. Sebelum sampai nelayan, dibeli tengkulak. Ini target utama dan perhatian khusus Ganjar-Mahfud,” ujarnya.

Saat ini, total kredit macet para nelayan sebesar Rp186 miliar, dan Rp600 miliar kredit macet petani. Mahfud berjanji akan membuat utang itu bersih dan nelayan maupun petani bisa tenang dan mencari keuntungan dari hasil mereka bekerja tanpa memikirkan utang yang macet itu.

“Nanti kita usahakan akan diputihkan, sehingga nelayan dan petani tidak punya utang lagi kepada negara,” terang Mahfud.

Maka langkah paling efektif adalah dengan membenahi dan perbaikan data kependudukan yang akurat termasuk terkait dengan para nelayan dan petani di Indonesia, sehingga mereka yang memiliki kredit macet sehingga bisa segera diatasi dengan baik oleh negara.

“Penting satu data Indonesia yang tepat dan presisi. Supaya program tepat sasaran,” tutur Mahfud.

Selain membereskan kredit macet, komitmen Mahfud MD bersama dengan Ganjar Pranowo sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024 adalah memberikan pelatihan, pendampingan, hingga merapikan subsidi solar dan pupuk bagi nelayan dan petani di Indonesia.