HOLOPIS.COM, JEMBER – Mengawali kunjungan hari kedua di Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, berziarah ke makam KH. Muhammad Khatib Umar, di Jember, Jawa Timur, Jumat (29/12).
Lokasi makamnya, tak jauh dari Ponpes Nurul Qarnain, tempat Mahfud bermalam. Mahfud berdoa di pusara kiai yang semasa hidupnya menjadi sahabat dekatnya itu.
“Sebelum melanjutkan kunjungan ke Banyuwangi, saya ke Makam KH. Muhammad Khatib Umar. Untuk mendoakan kebaikan,” kata Mahfud usai berdoa di makam seperti dikutip Holopis.com.
Kiai Khatib Umar, kata Mahfud, adalah sahabat KH. Abdurrahman Wahid. Karenanya, dia kerap bertemu dengannya bersama Gus Dur.
“Sekaligus ini mengenang hubungan kami yang sangat dekat awal tahun 2.000 an,” tuturnya.
Mahfud pun ingat cerita menarik dengan Kiai Khatib Umar. Saat jadi Menteri Pertahanan (Menhan), Mahfud adalah kalangan akademisi yang kurang begitu dikenal oleh kiai khos dan langitan Nahdlatul Ulama (NU), terutama kiai yang dekat dengan Gus Dur.
“Sesudah jadi Menhan, kiai Khatib Umar tidak tahu siapa saya. Beliau tanya, Pak Mahfud kenal Gus Dur di mana? Bukan orang dekat, bagaimana ceritanya?” cerita Mahfud.
Mahfud pun menjawab, dia pernah ketemu Gus Dur sudah sangat lama dalam sebuah acara di sebuah kampus di Yogyakarta.
“Memang saya kenal Gus Dur tahun 1983. Lalu 16 tahun kemudian Gus Dur cari saya, untuk diangkat sebagai menteri saat beliau jadi Presiden,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Cincin Gus Dur
Dia pun teringat Alwi Shihab yang menceritakan kisah Gus Dur dengan cincinnya.
“Gus Dur cerita ke Pak Alwi, katanya beliau dulu punya cincin, hilang. Gus Dur meminta istrinya mencari. Sudah hampir putus asa. Ternyata cincin ketemu di kasur,” ungkap Mahfud.
Dari cerita inilah Kiai Khatib Umar menyimpulkan, sebenarnya Mahfud adalah cincin yang tengah dicari-cari Gus Dur untuk membantu perjuangannya.
“Kiai Khatib Umar bilang, Pak Mahfud itu orang yang sudah lama dicari Gus Dur. Baru ketemu. Cerita ini ada di salah satu buku Setahun Bersama Gus Dur,” tuturnya.