Mahfud pun ingat pesan gurunya, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Dur pernah berpesan, jika Mahfud hendak jadi pejabat, agar masuk dan keluarnya nyaman dan tidak membebani orang, diminta baca doa khusus.
Doa khusus dari Gus Dur itu nukilan dari QS Al Isra: 80 yang berbunyi:
وَقُل رَّبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍۢ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍۢ وَٱجْعَل لِّى مِن لَّدُنكَ سُلْطَٰنًۭا نَّصِيرًۭ
“Ya Allah, bawalah aku masuk ke tempat kerja baru dengan cara yang benar. Dan nanti tolong bawa saya keluar menyelesaikan tugas itu dengan cara yang benar pula. Dan berilah kekuasaan yang bisa menolong orang banyak,” tutur Mahfud.
Mahfud pun berpesan, para santri menjaga moral dan etika. Jangan tamak dan terus memegang erat kejujuran. Selain itu, santri harus ikut menjaga negara dengan ikut Pemilu.
“Jaga dan rawat negara warisan para ulama kita. Dengan ikut Pemilu. Bebas, pilih siapa yang paling baik. Tanya kepada kiai kalian,” pungkas Mahfud.
Usai pidato, Mahfud menuju ribuan santri putra dan putri yang duduk di halaman Ponpes untuk shalawatan dan foto bersama.
Selanjutnya, Mahfud sempat menginap di Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Jember. Keesokan harinya, Jum’at (28/12/2023) Mahfud akan sowan ke PP Bustanul Makmur, Genteng-Banyuwangi, Ponpes Minhajut Thullab, Muncar, Banyuwangi, hingga menggelar pertemuan dengan para nelayan di Banyuwangi.