HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa tren kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sejalan dengan menurunnya tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
“Bahwa kenaikan suara pak Prabowo itu berhubungan dengan penurunan suara pak Ganjar, terutama dalam waktu satu bulan terakhir,” kata Burhanuddin dalam keterangan persnya, Sabtu (9/12) seperti yang dikutip Holopis.com.
Data ini menurut Burhanuddin tidak bsia dilepaskan dari Jokowi Effect. Di mana pendukung loyal Jokowi akan mengarah ke Prabowo, sebab ada Gibran yang mendampingi Prabowo sebagai Cawapres yang notabane adalah anak sulung Jokowi.
“Jadi tidak bisa lepas dari dipilihnya Gibran sebagai Cawapres pak Prabowo,” sambungnya.
Ditambah lagi, pendukung Jokowi yang sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo karena merasa Jokowi masih satu frame politik dengan PDIP memang mengalihkan dukungan politik ke sosok yang cenderung direstui oleh Presiden.
“Jadi terjadi eskodus pemilih Pak Jokowi yang sebelumnya memilih mas Ganjar kemudian kini beralih ke Pak Prabowo, terutama basis Pak Jokowi non PDI Perjuangan,” papar Burhanuddin.
Ia juga mengingatkan bahwa pemilih Jokowi lebih banyak ketimbang pemilih PDIP. Ini menjadi alasan mengapa dukungan masyarakat kepada Prabowo meningkat seiring dengan anjloknya tingkat elekabilitas Ganjar.
“Pemilih Pak Jokowi itu lebih banyak ketimbang pemilih PDI Perjuangan. Pemilih Pak Jokowi itu 55,5%. sementara pemilih PDI Perjuangan 19-20 persen,” tukasnya.
Di sisi lain, Indikator Politik Indonesia juga memaparkan temuan elektabilitas berdasarkan zonasi 14 provinsi. Untuk pasangan calon nomor urut 1, ia kuat di 3 Provinsi yakni ; Aceh, Banten dan DKI Jakarta.
Untuk pasangan calon nomor urut 2, kuat di 9 Provinsi, yakni ; Sumatera Utara, Riau, Lampung, NTT, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Sementara untuk pasangan calon nomor urut 3, mereka kuat di 2 provinsi, yakni ; Bali dan Jawa Tengah. Berikut adalah datanya ;
1. Aceh ;
– Anies – Imin : 64,6%
– Prabowo – Gibran : 25,0%
– Ganjar – Mahfud : 3,6%
– Undecided : 6,8%
2. Sumatera Utara ;
– Prabowo – Gibran : 49,3%
– Anies – Imin : 24,7%
– Ganjar – Mahfud : 23,9%
– Undecided : 2,0%
3. Riau ;
– Prabowo – Gibran : 35,9%
– Anies – Imin : 35,8%
– Ganjar – Mahfud : 16,6%
– Undecided : 11,7%
4. Lampung ;
– Prabowo – Gibrab : 60,1%
– Ganjar – Mahfud : 20,6%
– Anies – Imin : 14,7%
– Undecided : 4,7%
5. Bali ;
– Ganjar – Mahfud : 60,8%
– Prabowo – Gibran : 33,1%
– Anies – Imin : 1,5%
– Undecided : 4,6%
6. Nusa Tenggara Timur (NTT) ;
– Prabowo – Gibran : 45,5%
– Ganjar – Mahfud : 44,7%
– Anies – Imin : 2,9%
– Undecided : 6,9%
7. Sulawesi Selatan ;
– Prabowo – Gibran : 55,1%
– Anies – Imin : 34,7%
– Ganjar – Mahfud : 4,4%
– Undecided : 5,7%
8. Kalimantan Barat ;
– Prabowo – Gibran : 53,2%
– Ganjar – Mahfud : 26,6%
– Anies – Imin : 16,3%
– Undecided : 3,9%
9. Papua ;
– Prabowo – Gibran : 42,6%
– Ganjar – Mahfud : 31,2%
– Anies – Imin : 21,8%
– Undecided : 4,4%
10. Banten ;
– Anies – Imin : 40,3%
– Prabowo – Gibran : 36,2%
– Ganjar – Mahfud : 13,1%
11. DKI Jakarta ;
– Anies – Imin : 37.1%
– Prabowo – Gibran : 32,9%
– Ganjar – Mahfud : 25,3%
12. Jawa Barat ;
– Prabowo – Gibran : 49,9%
– Anies – Imin : 31,4%
– Ganjar – Mahfud : 14,9%
- Jawa Tengah ;
– Ganjar – Mahfud : 51,7%
– Prabowo – Gibran : 35,3%
– Anies – Imin : 9,0%
14. Jawa Timur ;
– Prabowo – Gibran : 53,4%
– Ganjar – Mahfud : 22,8%
– Anies – Imin : 12,6%