HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden, Mahfud MD mengklaim bahwa fenomena pemaksaan dukungan kepada calon presiden saat ini sudah sering terjadi.
Dalam pernyatannya, Jumat (1/12), Mahfud MD bahkan menuduh banyak pondok pesantren yang menerima sesuatu demi memberikan dukungan kepada pihak tertentu.
“Karena banyak kan Pondok Pesantren didatangi dirayu-rayu, lalu deklarasi dikasih ini, dikasih itu, LSM, kampus dikasih ini itu, lalu berjanji mendukung,” kata Mahfud MD dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/12).
Mantan hakim konstitusi itu kemudian juga menuduh adanya tekanan dari sejumlah pihak untuk memilih pasangan calon tertentu menjelang Pemilu 2024 nanti.
“Menurut saya, ada yang diteror juga, ditelpon Kodim, Polres, dipanggil ke kantor polisi ditakut-takuti,” tukasnya.
Mahfud kemudian mengajarkan kepada masyarakat untuk berani melaporkan bila kemudian ada pihak tertentu yang memaksakan pilihannya kepada salah satu pihak.
“Saya katakan yaudah nanti pilih saja. Kalau nanti dibegitukan manut saja, diam. Kalau disuruh kamu harus milih, iya Pak, milih. Kamu harus gini tak kasih ini. Tapi nanti pada saat coblosan pilih sesuai hati nurani,” ucapnya.
Mahfud mengatakan pada akhirnya nanti rakyat yang akan menentukan. Dia menyebut rakyat akan memvonis pemerintah seperti apa yang boleh tampil melalui suara rakyat.
“Pilih sendiri jangan takut. Pokoknya pada waktu itu rakyat akan membuat keputusan, rakyat akan memvonis pemerintah seperti apa yang harus tampil, pemerintah apa yang boleh tampil. Itu rakyat pemilik suara,” pungkasnya.