Berita Holopis HOLOPIS.COM, BANTEN – Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3, Prof Mohammad Mahfud MD menghadiri halaqah kebangsaan Ulama se-Provinsi Banten di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama (Malnu) Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten pada hari Jumat (30/11) kemarin.

Dalam orasi kebangsaannya, Mahfud menekankan tentang betapa pentingnya peran pesantren agar bisa diperkuat dalam upaya pembangunan bangsa ke depan. Sehingga ia pun menyampaikan di dalam forum tersebut, bahwa pemerintah akan terus memperhatikan pesantren sebagai lembaga pendidikan, termasuk ketika dirinya nanti terpilih dalam Pemilu 2024.

Alhamdulillah kita pastikan bahwa pesantren akan diberi tempat yang proporsional sesuai dengan peran dan fungsinya bagi pembangunan Bangsa,” kata Mahfud dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com.

Tokoh asal Madura tersebut pun menyatakan, bahwa dirinya bersama Ganjar Pranowo akan berusaha meneruskan kemajuan pesantren dengan program-program yang telah dibuat Pemerintah selama ini.

Salah satunya, adalah dengan bantuan subsidi untuk lembaga pendidikan Islam, termasuk juga bantuan gedung, laboratorium dan sebagainya. Sehingga dengan demikain, para alumni pesantren siap meraih karir di berbagai bidang baik di pemerintahan, sosial, politik, keagamaan dan sebagainya.

Dikatakan Mahfud, bahwa sudah banyak perubahan pada pesantren. Lulusan pesantren kini sudah banyak tersebar sebagai pejabat di kementerian dan berbagai lembaga Pemerintahan. Padahal dulu santri dipandang sebelah mata.

“Dulu pesantren dianggap kumuh, (kalau lulus) paling jadi guru madrasah, (kerja di) Kementerian Agama. Sekarang di Kementerian Luar Negeri, dan di mana pun sudah banyak (lulusan pesantren),” tegasnya.

Mahfud mengaku kedatangan dirinya ke Pandeglang untuk menyampaikan pesan persaudaraan. Sebab, semua umat wajib dapat perlindungan yang sama berdasarkan konstitusi. Pesan ini harus terus didengungkan sepanjang Pemilu 2024.

Oleh karena itu, ia pun mengajak kepada seluruh umat Islam agar senantiasa merawat demokrasi dengan berbagai dinamika dan fakta sosialnya. Dia juga tak ingin secara langsung mengajak jamaah untuk memilih Capres-Cawapres tertentu, termasuk dirinya.

“Saya tidak akan menyarankan, menyuruh, pilih siapa. Saudara nilai semua calon yang ada. Memang kebetulan saya menjadi salah satu calon. Silakan bandingkan, kalau enggak ya sudah nggak apa-apa,” tutur Mahfud amat bijak.

Baca selengkapnya di halaman kedua.