HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra menyampaikan bahwa melihat dinamika politik saat ini, yang paling diuntungkan adalah Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar.

Betapa tidak, ia melihat bahwa sebenarnya Anies dalam posisi tidak memiliki beban pertarungan yang signifikan. Sebab antara Prabowo dengan Ganjar, seperti sedang asyik bertarung sendiri.

“Karena Anies tidak punya beban pertarungan, Anies hanya fokus pada kelompoknya, kemudian hanya fokus pada kelompok pemilih yang kontra dengan pemerintah,” kata Dedi dalam keterangannya, Sabtu (18/11) yang dikutip Holopis.com.

Kemudian, ia juga hanya berusaha untuk menarik suara pendukung pemerintah yang notabane saat ini sudah terbelah antara pendukung Ganjar dengan pendukung Prabowo. Jika dia sukses, maka potensi untuk mengerek elektabilitas pun juga sangat mungkin terjadi.

Di sisi lain, Dedi juga mengingatkan bahwa ada potensi penurunan elektabilitas di Prabowo Subianto semenjak menarik Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya. Sebab berdasarkan catatan lembaganya, Prabowo sebenarnya sangat kuat, namun cenderung melemah ketika dipasangkan dengan Walikota Solo tersebut.

“Prabowo tetap unggul di beberapa skema dan provinsi besar, tapi Gibran ini menjadi beban tersendiri karena terjadi penurunan yang cukup terlihat,” ujarnya.

Walaupun penurunan itu tidak terlalu signifikan yakni hanya 1 persen suara saja, namun hal ini patut menjadi perhatian pula bagi Prabowo untuk menentukan strategi pemenangan dengan keputusannya menggandeng putra sulung Joko Widodo tersebut.

“Catatan IPO, 37% elektabilitas Prabowo ketika sendirian dan disandingkan Anies dan Ganjar. Saat diuji pasangan-pasangan Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Pibran, Prabowo mengalami penurunan, ini tidak signifikan hanya 1 persen dari 37% elektabilitas Prabowo,” paparnya.

Beruntungnya kata Dedi, sekalipun elektabilitas Prabowo hanya turun 1 persen karena disandingkan dengan Gibran, posisinya masih berada di atas dua rivalnya saat ini, yakni Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.

“Artinya kesepakatan diamini beberapa lembaga survei, Gibran menjadi beban dan faktor turunnya Prabowo. Tapi seturun-turunnya Prabowo Subianto, tetap berada di atas, karena elektabilitas Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ini juga cukup jauh,” terangnya.