HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Barat, Andre Rosiade menilai bahwa saat ini sedang ada agenda jahat dari kelompok tertentu yang diarahkan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Menurut pandangan saya ada drama Korea, maling teriak maling di dalam serangan-serangan terhadap Pak Prabowo dan Mas Gibran,” kata Andre dalam sebuah keterangan yang dikutip Holopis.com, Minggu (19/11).
Tujuan narasi-narasi tersebut menurut Andre hanya satu, yakni mendiskreditkan pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu.
“Ada narasi, ada framing jahat yang sengaja dibangun untuk mendiskreditkan pasangan Pak Prabowo dan Mas Mas Gibran, seakan-akan pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini akan melakukan kecurangan, itu framing jahat yang ditangkap masyarakat,” ujarnya.
Hanya saja, Andre menilai justru fakta di langan menunjukkan hal lain. Dimana justru banyak sekali dugaan kecurangan yang dilakukan oleh kubu paslon nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan PDIP-nya.
Dan beruntungnya, saat ini masyarakat Indonesia cenderung lebih obyektif melihat karena memandang segala peristiwa politik dengan dasar logika.
“Alhamdulillah sekarang masyarakat semakin rasional, dan lebih objektif terhadap narasi atau framing jahat yang ditujukan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran,” tandasnya.
Yang mana kata Andre, dugaan-dugaan kecurangan itu terlihat dengan salah satunya adalah adanya pakta integritas yang ditandatangani oleh Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso dengan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah atau KABINDA Papua Barat Brigjen TNI KSP Silaban.
Kemudian ada juga kasus Bupati Majalengka, Karna Sobahi juga diduga melakukan tindakan pelanggaran pemilu sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Dimana Karna Sobahi yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Majalengka mengajak pegawai honorer di lingkungan pemerintah daerah Majalengka untuk ikut memenangkan caleg dan capres dari PDIP di Pemilu 2024 nanti.
Lalu, ada juga beredar video ASN di Kabupaten Boyolali yang mengaku diminta untuk ikut memenangkan capres-cawapres yang didukung oleh PDIP. Termasuk juga langkah kepala BP2MI Benny Rhamdani yang disebut Andre menggunakan jabatannya untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo.
“Ada juga wakil ketua TPN Ganjar yang juga kepala BP2MI menjadikan BP2MI jadi ajang kampanye mas Ganjar, saudara Benny Rhamdani,” terang Andre.
Dan beberapa catatan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh kubu Ganjar Pranowo yang dinilai justru membuka borok sendiri bahwa mereka yang acap kali melakukan tindakan tidak terpuji itu dalam konteks kontestasi elektoral.
“Kita punya dan kami tim hukum lagi mendalami dan mempelajari hal-hal ini dan kita akan proses ke Bawaslu,” tandasnya.