HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani menghadiri acara Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) Jawa Tengah Bersholawat, dalam agendanya sholat dan berziarah di Masjid Agung Demak, Kamis (16/11).
Berdasarkan pantauan Holopis.com, dalam kegiatannya sekaligus pelantikan pengurus GEMIRA Jawa Tengah. GEMIRA menjadi sayap Partai Gerindra yang Ketua Umumnya diemban oleh Gus Irfan Yusuf Hasyim, cucu KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama. Sementara Sekjen GEMIRA dijabat oleh Sudarto.
“Alhamdulillah malam ini kita semua bersyukur bisa hadir di sini bersama Gus Azmi untuk bersholawat bersama dengan masyarakat Demak. Insya Allah sholawat akan memberikan kebaikan, kemudahan, dan keikhlasan kepada kita semua untuk selalu beribadah, berdoa untuk kebaikan diri kita terutama kebaikan untuk rakyat, bangsa, dan negara Indonesia,” ujar Muzani pada acara GEMIRA, Kamis (16/11) seperti yang dikutip Holopis.com.
Muzani tak lupa menyampaikan salam hormat dari Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat Demak, yang berkenan ingin sekali menghadiri dan menyapa masyarakat Demak di kemudian hari.
Muzani meminta kepada ribuan masyarakat Demak yang hadir untuk terus bersholawat sebagai rasa syukur kepada Allah SWT. Termasuk mendoakan rakyat Palestina yang saat ini masih dalam ketakutan akibat agresi Israel. Itu sebabnya Muzani mengatakan, tidak mungkin ribuan orang berkumpul untuk sholawat apabila tidak ada persatuan dan kesatuan.
“Ini adalah sebuah kesungguhan bangsa Indonesia dan umat Islam serta pemerintah Indonesia untuk ikut menjaga ketertiban dunia. Kita bersyukur masyarakat kita hari ini bersatu menjaga ukhuwah islamiyah. Tidak mungkin kita berkumpul bersholawat apabila tidak ada persatuan dan kerukunan di antara kita,” jelasnya.
“Ketika Indonesia merdeka 1945, lalu satu tahun kemudian 1946, Palestina adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka adalah saudara-saudara kita yang saa ini sedang kesulitan. Saat ini saudara-saudara kita di Palestina membutuhkan bantuan kita. Kita panjatkan doa sambil bersholawat untuk keselamatan saudara kita di Palestina,” imbuhnya.
Namun demikian, Muzani berharap menjelang tahun politik ini masyarakat harus tetap guyub meski berbeda pilihan. Perbedaan pilihan politik adalah hal yang biasa di alam demokrasi.
“Maka itu menjelang tahun politik, meski kita berbeda pilihan kita harus tetap jaga kebaikan, jaga persatuan. Jika tetangga kita ada berbuat kurang baik maka kita harus tetap berbuat baik. Sholawat adalah cara kita untuk menjaga kebersamaan, semua merasa masa depan kita akan lebih baik dengan kita menjaga sholawat kita,” tutupnya.