Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Denny JA Sebut Dinasti Politik Wajar Terjadi di Negara Demokratis

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali atau yang biasa disapa Denny JA menanggapi perihal isu dinasti politik yang kini tengah menhampiri Gibran Rakabuming Raka, yang dikabarkan bakal maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Menurutnya, isu dinasti politik menjadi isu yang akan digembor-gemborkan usai putra pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu resmi menjadi cawapres Prabowo. Motifnya pun menurut Denny beragam, salah satunya adalah sebagai bagian dari pertarungan politik, untuk menyerang Gibran, Prabowo, dan juga Jokowi.

Namun ia menduga, isu dinasti politik ini tidak akan berlangsung lama. Sebab di negara demokrasi seperti Indonesia, dinasti politik bukanlah barang baru, dan bahkan menjadi hal yang wajar terjadi. Karena pada akhirnya, suara rakyat yang akan menjadi penentu dalam hal ini.

Denny menuturkan, bahwa Isu yang sama soal dinasti politik terjadi tak hanya di Indonesia. Dinasti politik juga pernah terjadi di negara maju yang mengusung asaz demokrasi, seperti Amerika Serikat dan sejumlah negara di Eropa.

“Di Amerika Serikat, George H. W. Bush dan anak tertuanya, George W. Bush, keduanya pernah menjadi presiden; sementara anaknya yang lain, John E. Bush, pernah menjadi gubernur di Florida,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya yang diterima Holopis.com, Sabtu (21/10).

Menurut dia, hal itu terjadi sebagai konsekuensi sebagai negara yang menganut prinsip-prinsip demokrasi, terutama prinsip persamaan hak.

“Semua warga negara memiliki hak yang sama untuk menjadi pemimpin. Seorang warga, entah ia anak petani atau anak presiden, tak boleh didiskriminasi,” tambah Denny.

Selain itu, konstitusi yang merupakan aturan tertinggi di negara demokratis tidak melarang anak pejabat menjadi pemimpin daerah maupun pemimpin nasional saat orang tuanya masih menjabat.

Lagipula, menurut Denny, keberhasilan seseorang dalam kontestasi politik di Indonsaia ditentukan oleh rakyat melalui pemilihan umum yang dilaksanakan dengan berpedoman pada asaz luber jurdil, yakni pemilihan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

“Pada akhirnya, penentuan terpilih atau tidaknya seorang pemimpin berdasarkan hasil pemilihan umum,” ucapnya.

Di Indonesia misalnya, kata Denny, dinasti politik terjadi pada keluarga Presiden pertama RI, Soekarno. Dimana Putri Puan Maharani bernama Pinka Haprani maju menjadi caleg DPR RI dapil Jateng IV ketika Puan masih menjadi ketua DPR RI.

“Oleh karena itu, jika Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Presiden Joko Widodo) terpilih menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, rakyat pula yang akan menjadi penentu (di Pilpres 2024),” kata Denny.

Sebagai informasi, Gibran kini telah resmi diusung Partai Golkar yang merupakan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Ganjar di Pilpres 2024 mendatang.

Kendatk begitu, Koalisi yang tergabung dalam koalisi Prabowo Subianto itu belum mendeklarasikan secara resmi Gibran sebagai cawapres.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

PSI Ledek PDIP : Frustasi Kalah Pilpres, Tantrum di PTUN Jakarta

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil mengingatkan agar PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan hasil sengketa PHPU.

Timnas AMIN Dibubarkan, Cak Imin : Terima Kasih

Cak Imin menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh Tim Nasional Anies - Imin (Timnas AMIN) yang telah berjuang dalam pemenangan di Pilpres 2024.

PKS Siap Jika Diajak Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS akan melakukan upaya silaturrahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju pasca Pilpres 2024.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru