HOLOPIS.COM, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengaku optimis proyek kereta cepat yang bernama ‘Whoosh’ akan balik modal dalam waktu kurun 40 tahun.
Prakiraan balik modal tersebut sesuai dengan Feasibility Study (FS) yang dilakukan oleh China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) beberapa waktu lalu.
“Ya sekitar itu lah 40 (tahun),” kata Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (18/10).
Dia mengatakan, bahwa pengembalian modal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebenarnya sama dengan proyek-proyek kereta lainnya.
“Jadi kalau kita lihat kayak, MRT berapa sih? MRT, nggak beda. Coba cek MRT Jakarta. Memang infrastruktur kereta begitu. Apalagi KCIC, lahan beli sendiri. Coba cek MRT lahan dibebaskan siapa? LRT lahan dibebaskan siapa?” ujarnya.
Adapun untuk masalah penghasilan, lanjut Dwiyana, KCIC tidak hanya mengandalkan penarikan tarif kereta cepat dari penumpang saja, tetapi juga dari pendapatan nonfirebox berupa hak penamaan stasiun atau Naming Rights dan juga penarikan dari tenant yang ada di setiap stasiun.
Selain itu juga, pihaknya juga berencana melakukan pengembangan kawasan Stasiun Halim menjadi kawasan transit oriented development (TOD). Mengenai rencana ini, tentu dibutuhkan investor untuk menggarap lahan 2,6 hektare di Stasiun Halim.
“Saya pikir kan sekarang kita lagi beauty contest ya, mencari investor mana yang paling memberikan nilai tambah yang terbaik untuk perusahaan. Tapi konsepnya kita win-win. Ya mungkin bisa lima tahun lagi. Karena nggak mudah lho TOD itu,” tukasnya.