HOLOPIS.COM, JAKARTA – Setelah sempat menghebohkan Tanah Air dengan kasus dugaan pelecehan seksual di sebuah kompetisi kecantikan ternama, akhirnya sosok yang diduga terlibat dalam kasus ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Menanggapi status tersangka yang saat ini sudah ia sandang, Chief Operating Officer (COO) Miss Universe Indonesia, Andaria Sarah Dewia membantah dengan lantang bahwa ia terlibat dalam praktik dugaan pelecehan seksual itu.
“Saya berani bersumpah itu tidak ada. Saya yakin the truth will reveal (kebenaran akan terungkap), semuanya akan terbukti,” kata Sarah, dikutip Holopis.com pada Kamis (12/10).
Sarah menekankan bahwa ia tidak merendahkan harga diri ataupun martabat orang lain, apalagi melakukan body shaming.
“Saya tidak melakukan, merendahkan harga diri martabat orang lain atau body shaming,” demikian penjelasan Sarah.
Kuasa Hukum Minta Polisi Menoleh ke Arah CEO
Sementara itu, Kuasa Hukum Sarah, David Pohan mengatakan bahwa proses body checking (pemeriksaan tubuh) yang kontroversial itu berdasarkan perintah dari CEO.
“Kami tegaskan bahwa yang memerintahkan itu adalah CEO, bukan inisiatif dari klien kami COO, jadi tidak ada,” jelas David.
Sementara itu, David mengatakan bahwa kliennya bertanya terlebih dahulu kepada para peserta saat akan mengambil foto tubuh mereka, itupun tidak dalam keadaan telanjang.
“Saat pengambilan foto, klien kami sudah izin kepada peserta yang memiliki tato atau bekas luka, jadi bukan dipaksa atau diintimidasi,” lanjtunya.
Sebagai informasi, kasus ini sempat menghebohkan ranah publik. Sampai-sampai, organisasi Miss Universe yang berpusat di Amerika Serikat pun turun tangan dan mencabut lisensi Miss Universe Indonesia.
