HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaganya, ternyata tidak cukup menggembirakan bagi Anies Baswedan.
Pasalnya, dukungan PKB atas keputusannya menjadi Capres bersama Cak Imin (Muhaimin Iskandar) masih belum signifikan. Padahal, salah satu alasan mengapa Anies mau berduet dengan Cak Imin, karena ingin menarik dukungan dari warga Jawa Timur (Jatim).
“Mayoritas tidak tahun bahwa PKB sudah mengusung Anies Baswedan sebagai Capres. Karena tadi, 40-an persen warga Jatim pendidikannya rendah, hanya lulus SD atau tidak sekolah,” kata Burhanuddin dalam rilis surveinya yang dikutip Holopis.com, Minggu (1/10).
Jika masyarakat yang dinilai Burhanuddin adalah kelompok yang tergolong mayoritas berpendidikan rendah ini tidak bisa mengikuti arus informasi yang berkembang, maka mereka pun tidak akan tahu jika PKB sudah mendukung Anies di Pilpres 2024.
Artinya, kerja-kerja PKB selama ini untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat Jawa Timur belum bisa dilihat berhasil jika menilik data survei Indikator tersebut.
“Efek PKB masih minimalis dalam menaikkan suara mas Anies, karena tingkat pengetahuan warga Jatim terhadap keputusan elite PKB atas elite mereka masih sangat kecil,” jelasnya.
Dalam pertanyaan yang diajukan Indikator kepada respondennya, apakah ibu atau bapak tahu atau pernah dengar bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden ?. Jawabannya, 29,5 persen menyatakan tahu, sementara 70,5 persen menyatakan tidak tahu.
Sementara ketika diturunkan pertanyaannya, apakah bapak atau ibu setuju atau tidak setuju Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden ?, jawabannya yang setuju hanya 40,2 persen, sementara yang tidak setuju ada 32,8 persen.
“Dari yang tahu, yang setuju di bawah 50 persen,” sambungnya.
Dengan demikian, Burhanuddin Muhtadi pun menilai bahwa pekerjaan PKB untuk memaksimalkan kampanye kepada masyarakat Jawa Timur bahwa mereka mengusung Anies pun masih sangat berat. Ditambah lagi, tingkat ketidaksetujuan mereka juga masih terbilang besar.
“Jadi awareness masih sedikit, ternyata yang tidak setuju masih cukup besar,” tandasnya.
Survei tersebut dilakukan Indikator Politik Indonesia dengan melibatkan 1.810 orang responden dari Jawa Timur dengan margin of error (MoE) sebesar 2,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample survei dilakukan dalam rantang waktu 14-20 September dengan metodologi multistage random sampling.