HOLOPIS.COM, JAKARTA – PKB mengakui bahwa pimpinan mereka Muhaimin Iskandar memang sengaja mangkir dari tugasnya sebagai anggota DPR karena lebih memilih mengurusi statusnya sebagai cawapres.

Wasekjen PKB Syaiful Huda bahkan berdalih bahwa Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin sengaja meninggalkan kewajibannya sebagai pimpinan DPR saat Rapat Paripurna yang lalu.

“Iya, status Gus Imin masih sebagai cawapres, karena tahapan dalam pilpres ini belum selesai, tepatnya nanti tanggal 20 Maret setelah KPU mengumumkan siapa yang menang siapa yang kalah,” kata Syaiful Huda dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (6/3).

“Jadi alasan utamanya itu, beliau statusnya masih sebagai cawapres dan masih dalam tahap penghitungan rekap manual di semua level itu,” sambungnya.

Huda kemudian mengatakan, Cak Imin yang pernah terlibat dalam kasus korupsi ‘durian gate’ itu baru mau aktif lagi sebagai Wakil Ketua DPR RI setelah KPU resmi mengumumkan kekalahannya pada 20 Maret 2024 nanti.

“Tentu pasca-20 Maret, setelah KPU umumkan siapa yang menang dan kalah, Gus Imin baru akan aktif di DPR,” ucapnya.

Huda kemudian mengklaim mangkirnya Cak Imin lebih kepada upaya menjaga fatsun politik meski masih menerima berbagai tunjangan yang menghabiskan anggaran negara.

“Ini bagian dari Gus Imin menjaga fatsun politik saja, tentu secara aturan tidak ada yang mengaturnya, tapi ini bagian dari fatsun politik Gus Imin,” klaimnya.