HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terlepas dari ajaran agama dan kepercayaan yang mewajibkan seorang pria muslim untuk disunat atau dikhitan, sunat ternyata dapat memberikan manfaat lebih dalam kehidupan seksual.

Pada umumnya, sunat adalah suatu kewajiban bagi seorang pria, khususnya mereka yang muslim dengan tujuan agar penis bersih dan suci.

Sedangkan dari sisi medis sendiri, sunat merupakan proses dipotongnya ujung kulit kepala penis dengan tujuan kesehatan, seperti mengurangi risiko infeksi menular, mengurangi risiko kanker penis, hingga mengindari terkena fimosis.

Kemudian dari sisi kehidupan seksual, sebagaimana dikutip Holopis.com dari penelitian yang dipublikasikan oleh Biomed Research International, bahwa sunat memiliki pengaruh yang besar terhadap perbaikan ejakulasi dini.

Dalam sebuah studi lainnya menyatakan, bahwa pria yang tidak disunat memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan pria yang disunat. Hal ini lantaran kulup pada penis dapat meningkatkan gairah bercinta.

Sementara untuk penis yang disunat memiliki sensivitas yang lebih rendah karena adanya penebalan kulit dari kepala penis itu sendiri. Hal itulah yang kemudian menjadikan pria yang telah disunat bisa lebih lama saat berhubungan intim.

Selain itu dari sisi lainnya, seorang pria yang belum disunat cenderung lebih repot saat berhubungan intim. Pasalnya, setiap kali akan berhubungan intim, pria yang tidak disunat harus menarik kulupnya ke bawah.