HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya merasa kecewa berat dengan Anies Baswedan dan Partai NasDem. Dimana mereka telah menghinati kesepakatan bersama dalam kerja sama politik untuk koalisi di Pilpres 2024 mendatang.
“Peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Teuku Riefky dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (31/8).
Hal ini disampaikan pasca pihaknya mendapatkan kabar bahwa Anies Baswedan menerima arahan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh untuk berduet dengan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Capres-Cawapres.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu,” ujarnya.
Mendapati kabar itu, Partai Demokrat telah melakukan rapat majelis tinggi untuk menentukan arah politik yang akan dilakukan di Pilpres 2024 mendatang.
Kemudian, Teuku Riefky juga mengingatkan bahwa Partai Demokrat sudah mendapatkan janji manis dari Anies Baswedan, bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah pilihan politik yang diambil bekas Gubernur DKI Jakarta itu untuk menjadi Cawapresnya.
Hal ini tertuang di dalam statemen lisan hingga tertulis dari Anies Baswedan secara langsung kepada Partai Demokrat.
“Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya,” terangnya.
Lebih lanjut, Teuku Riefky juga menyampaikan bahwa nama Ketua Umum Partai Demokrat, AHY telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan,” ucapnya.
Pada saat menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan partai politik, Anies menyampaikan alasan memilih Ketum AHY, karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Baca selengkapnya di halaman kedua.