HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengatakan bahwa keberadaan agen Khilafah di sekeliling relawan Anies Baswedan bukan isapan jempol.
Hal ini disampaikannya karena banyak dedengkot Khilafah terus mengampanyekan agar Anies bisa maju menjadi Calon Presiden.
“Lho saya hanya bilang, orang-orang sekeliling Anies itu agen Khilafahnya rata. Itu faktanya,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Kamis (13/7).
Dalam perspektifnya, dukungan agen Khilafah ke Anies Baswedan tentu bukan proyek pro bono. Akan tetapi ada target khusus jika nantinya sosok yang mereka dukung bisa menduduki jabatan tertinggi nasional itu.
“Terlalu munafik untuk mengatakan mereka tulus mendukung Anies, tentu ada agenda khusus, salah satunya menghidupkan kembali HTI yang dibubarkan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur juga memberikan kritikan kepada sejumlah dedengkot Khilafah yang ikut cawe-cawe dalam pemilu. Sebab secara ideologi politik, mereka sebenarnya tidak setuju dengan sistem pemilihan umum secara demokratis seperti yang dijalahkan oleh pemerintah Indonesia.
Sebab, sistem politik mereka adalah pemilihan pemimpin dilakukan melalui wali tertinggi sistem pemerintahan Khilafah. Dimana pemimpin tertinggi itu disebut sebagai khalifah.
“Mereka ini kan anti demokrasi, anti pemilu. Kok bisa bersuara seolah-olah pro terhadap capres tertentu. Apakah mereka sedang menjadi munafikun untuk agenda politik 2024?,” tandasnya.
Lebih lanjut, Habib Syakur memandang bahwa keberadaan agen khilafah di lingkaran Anies justru bisa melemahkan posisi tawarnya di Pilpres 2024.
Ia membayangkan bagaimana jadinya ketika Anies Baswedan senang dan menerima agen Khilafah di lingkungannya, kemudian agen-agen Khilatah itu bisa mendudiki sektor strategis, maka nasih Indonesia Emas 2045 hanya sebatas angan-angan belaka.
“Tujuan mereka pokoknya mendidikan daulah islamiyah, mengganti pancasila, mengubah NKRI sebagai eksistensi negara Indonesia. Saya kira ini berbahaya jika Anies tak bersikap,” tegasnya.
Terakhir, ulama asal Malang Raya itu menyarankan agar Anies Baswedan menunjukkan baju politik sesungguhnya, apakah tetap ingin menggandeng agen Khilafah untuk kebutuhan Pilpres atau Pileg dan berbagi kekuasaan. Atau justru menyatakan dengan sikap bahwa Anies tetap menjaga NKRI dari agenda apapun perusak termasuk mengubah Pancasila dan NKRI.
“Ujiannya, apakah Anies menjadi alat agen khilafah atau agen Khilafah dipermainkan Anies untuk proyek elektoral semata,” pungkaenya.