HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sempat dicecar pertanyaan terkait dirinya yang merangkap banyak jabatan di pemerintahan.
Pertanyaan itu diterima Luhut kala bersaksi dalam persidangan kasus dugaan pencemaran nama baik Luhut di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (8/6), dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Mulanya, salah satu kuasa hukum Haris dan Fatia mengatakan, bahwa terdapat pemberitaan di media mainstream yang menyebut Luhut merangkap 15 jabatan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saudara, ini ada berita di media yang menyebut bapak Luhut memiliki banyak jabatan, dan di Tempo.co dikatakan, saksi memiliki 15 jabatan, yang pernah diberikan Bapak Jokowi, betul atau tidak?” tanya kuasa hukum Haris-Fatia dalam persidangan, sebagaimana dikutip Holopis.com.
Luhut pun menjawab pertanyaan tersebut. Dia mengatakan, jabatan yang diembannya saat ini tak lepas dari kedudukannya di pemerintah sebagai Menteri Koordinator (Menko).
“Begini saya sebagai Menko, sangat banyak kegiatan-kegiatan. Itu bukan hanya saya, Pak Mahfud (Menko Polhukam) juga sama,” ujar dia.
Tak puas dengan jawaban Luhut, kuasa hukum Haris dan Fatia mencecar pun kembali melontarkan pertanyaan tersebut kepada Luhut.
“Betul atau tidak?” tanya kembali kuasa hukum Haris-Fatia.
“Saya biar jelaskan, enggak bisa jawab betul tidak. Jadi biar anda ngerti juga pemerintahan.
Luhut kemudian menjelaskan, bahwa tugas dari Menko adalah untuk menjadi koordinator untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di bawah naungan kementerian yang dipimpinnya.
“Kalau satu masalah terjadi di kementerian ESDM, tidak bisa ESDM menyelesaikan hal itu sendiri. Sehingga diperlukan satu koordinatornya untuk menyelesaikan banyak masalah tadi,” kata Luhut.
Dia pun berdalih, banyak atau tidaknya jabatan yang diemban olehnya tergantung dari masalah yang ada
“Jadi kalau anda tanya berapa jabatan saya, (tergantung) berapa banyak persoalan yang diselesaikan,” jawab Luhut.
