HOLOPIS.COM, JAKARTA – AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan semakin banyak bermunculan, bahkan kecanggihannya bisa menyamai kemampuan manusia. Salah satunya yang saat ini banyak digunakan, yakni ChatGPT yang dibuat OpenAI.

Semakin canggihnya teknologi, Sundar Pichai selalu CEO Alphabet dan Google mulai khawatir dengan dampak dari teknologi yang terus berkembang. Untuk itu, ia minta agar masyarakat siap menghadapi dampaknya.

Bahkan beberapa jenis pekerjaan sudah menghadapi dampak dari AI, termasuk penulis akuntan, arsitek, sampai software engineer. Tidak hanya itu, AI bisa memberi dampak yang merusak.

“Kita sebagai masyarakat perlu beradaptasi untuk itu, ini akan berdampak pada setiap produk di setiap perusahaan. Sebagai contoh, Anda adalah pakar radiologi, jika Anda berpikir tentang lima sampai sepuluh tahun ke depan, Anda akan punya AI (untuk membantu),” katanya dalam sebuah acara yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/4).

“Di sisi lain, keberadaan AI juga mungkin akan membuat permasalahan seperti hoax atau disinformasi berupa berita atau gambar semakin bertambah besar. Hal itu akan menyebabkan kerusakan,” tambah Pichai.

Pichai juga mengatakan, saat ini masih masyarakat dinilai masih belum siap menghadapi kecepatan perkembangan teknologi yang saat ini terjadi.

“Di satu sisi, saya merasa masyarakat belum siap karena kecepatan kita berpikir dan beradaptasi sebagai institusi sosial, dibandingkan dengan kecepatan perkembangan teknologi, sepertinya ada ketidakcocokan,” jelasnya.

Namun, dia tetap merasa optimistis lantaran memang seperti di masa lalu, selalu ada kecemasan begitu muncul teknologi baru.

Di sisi lain, Pichai mengakui ada teknologi di dalam AI seperti Bard yang tidak bisa dipahami sepenuhnya. Misalnya, mengapa AI memberi jawaban tertentu.

“Saya pikir kita juga tidak bisa memahami sepenuhnya bagaimana cara kerja pikiran manusia,” tambah Pichai mengibaratkan.