HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tampil cantik dan anggun dalam prosesi akad nikahnya, Erina Gudono tampil dengan riasan Paes Ageng.
Riasan tersebut adalah khas dari Yogyakarta, yang memiliki makna untuk memberikan kemakmuran dan kebahagiaan terhadap umat manusia.
Jika dilihat dari tahapan-tahapan riasan, Paes Ageng dimulai dengan membentuk cengkorongan yang terdiri dari penunggu, pengapit, penitis, dan godheg di wajah mempelai wanita.
Penunggul
Penunggul adalah bentuk paes di tengah dahi yang bentuknya menyerupai gunung. Gunung di sini merupakan lambang kemakmuran dan kebahagiaan.
Pengapit
Pengapit merupakan paes yang ada di sebelah kanan kiri yang mengapit penunggul. Makna dari pengapit ini adalah memiki makna agar sebagai pengingat sesama pasangan untuk tetap kuat dan teguh iman.
Godheg
Godheg bergfungsi untuk mengindahkan cambang yang melengkung ke belakang. Godheg bermakna agar manusia tidak lupa denga nasal usulnya.
Wanda Luruh
Bentuk paes ini melengkung ke arah bawah, yang berarti sebagai perempuan, mempelai memiliki sifat lembut dan menunduk serta berbudi luhur.
Ketep
Ketep atau prada di pinggar paesan memiliki makna keagungan, karena warna emasnya.
Cithak
Cithak adalah hiasan yang memiliki bentuk belah ketupat di tengah dahi. Cithak memiliki simbol perempuan harus fokus, berpandangan lurus serta setia.
Manjangan Ranggah
Manjangan Ranggah ini merupakan bentuk alis yang bercabang dua seperti tanduk rusa.
Hal ini karena rusa adalah hewan yang cerdik, cerdas, serata anggun agar mempelai wanita bisa memiliki karakter seperti rusa.
Sumping
Hiasan sumping ini dipasang di atas telinga kanan dan kiri terbuat dari daun pepaya yang pahit.
Ini memiliki makna bahwa istri harus siap dalam menerima kepahitan saat menjalani bahtera rumah tangga.