Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut sebagai calon presiden pilihan masyarakat kalangan bawah berdasarkan hasil survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS).

Peneliti Senior PWS, Sharazani menjelaskan, dari survei yang digelar 4 sampai 11 November 2022 tersebut, mereka menemukan kecenderungan perilaku memilih (voting behavior) jelang Pemilu 2024.

Metodologi survei diketahui dilakukan dengan cara teknik wawancara melalui telepon dengan pedoman kuesioner terhadap 1200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

“Kecenderungan masyarakat bawah (wong cilik) menjatuhkan pilihannya pada Prabowo Subianto jika pemilihan presiden (Pilpres) dilaksanakan saat ini,” kata Sharazani dalam paparannya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (15/11).

Mereka pun kemudian menjelaskan, masyarakat bawah yang dimaksud adalah sekelompok orang yang hidupnya belum beruntung secara ekonomi seperti para pengangguran, orang-orang yang bekerja di sektor informal, pegawai honorer, petani kecil, nelayan, buruh dan pada umumnya masyarakat yang berpendidikan rendah.

Sebanyak 56,2 persen petani menyatakan akan memilih Prabowo Subianto. Sisanya 43,8 persen mengaku memilih tokoh-tokoh lain seperti Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Erick Thohir.

Di kalangan pengangguran pun, Sebanyak 54,8 persen responden menyatakan akan pilih Prabowo. Kemudian masyarakat yang bergelut di sektor informal, dukungan terhadap Prabowo Subianto juga cukup signifikan yakni sebanyak 53,5 persen responden.

“Para buruh sebanyak 51,3 persen responden menyatakan akan memilih Ketua Umum Partai Gerindra itu,” ungkapnya.

Mengenai alasan mengapa masyarakat bawah atau wong cilik cenderung menjatuhkan pilihannya pada Prabowo Subianto, Sharazani mengungkapkan bahwa masyarakat wong cilik mendambakan seorang calon presiden yang mampu membawa mereka keluar dari himpitan hidup mereka saat ini.

“Prabowo mereka persepsikan sebagai capres yang memiliki kemampuan membuat ekonomi rakyat menjadi lebih baik. Mereka kurang mengapresiasi capres yang hanya mengumbar janji-janji bombastis atau capres yang sibuk bersolek di media sosial tapi kurang peduli pada persoalan riil masyarakat bawah,” jelasnya.