JAKARTA, HOLOPIS.COM – Saat ini banyak sekali informasi salah atau hoaks bertebaran di media sosial. Bukan hanya kaum awam saja, bahkan orang-orang terpelajar pun rentan terpapar.
Menanggapi hal itu, Ketua Jurnalis Jakarta Pusat (JJP) Komaruddin Bagja Arjawinangun mengaku miris adanya fenomena hoaks yang masih beredar di media sosial (medsos) dewasa ini.
Kata Bagja, soal literasi media sosial ini adalah bagaimana seseorang menggunakan aplikasi atau medsos dapat mengekspresikan dirinya di media sosial mereka. Salah satunya adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) HRS Center, Haikal Hassan Baras pun diduga juga melempar isu panas penyelewengan dana haji, padahal belum ada kepastian pembukaan kuota haji dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat itu.
Kemudian, ada juga soal anak SD yang menyeberang lewat keranjang kemudian viral dan dengan caption yang menyudutkan pemerintah, padahal kata Bagja, peristiwa itu adalah anak-anak sekolah dasar hanya bermain-main saja.
“Tapi setelah diselidiki ternyata mereka hanya main saja. Masyarakat kita gampang terprovokasi gitu,” ungkap dia dalam diskusi online dengan tema “Literasi Digital dalam Bermedia Sosial”, Minggu (13/6) malam.
Menurut dia, perlunya literasi medsos yang masif di kalangan masyakarat, sekaligus jangan sampai memberi panggung kepada mereka yang ingin menyebarkan hoaks di platform apapun, Begitu juga awak media juga jangan ikut menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan terklarifkasi sehingga masyarakat yang mendapatkan berita juga tercerahkan.
Rendahnya Literasi Digital Masyarakat Dinilai Jadi Penyebab Hoaks Bertebaran
Rendahnya Literasi Digital Masyarakat Dinilai Jadi Penyebab Hoaks Bertebaran
Temukan kami di Google News. Jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.