Peringatan Hari Kartini, Pelopor Kebangkitan Kaum Wanita di Indonesia

Lainnya :

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Raden Ajeng Kartini ditetapkan sebagai pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Presiden Soekarno dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.

Dalam keppres ini, juga ditetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Hal ini tak lepas dari kegigihan dan sikap pantang menyerah Kartini dalam bidang literasi, sehingga membuatnya menjadi seorang pelopor kebangkitan kaum wanita di Indonesia, khususnya kaum pribumi.

Sejarah Singkat Perjalanan Kartini

Dilansir dari Wikipedia, Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Ia adalah putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir.
Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditelusuri kembali ke istana Kerajaan Majapahit.

Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua.

Kartini beserta keluarganya
Kartini beserta keluarganya

Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Namun, setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft. Ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie.

Oleh orang tuanya, Kartini dijodohkan dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Sekolah Kartini
Sekolah Kartini

Meski tidak sempat berbuat banyak untuk kemajuan bangsa dan tanah air, Kartini mengemukakan ide-ide pembaruan masyarakat yang melampaui zamannya melalui surat-suratnya yang bersejarah.

Cita-citanya yang tinggi dituangkan dalam surat-suratnya kepada kenalan dan sahabatnya orang Belanda di luar negeri, seperti Tuan EC Abendanon, Ny MCE Ovink-Soer, Zeehandelaar, Prof Dr GK Anton dan Ny Tuan HH von Kol, dan Ny HG de Booij-Boissevain.

Surat-surat Kartini diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr JH Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sastrawan pujangga baru Armjn Pane pada 1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.

Temukan kami di Google News. Kamu juga bisa dapatkan berita menarik dari WhatApp Channel Holopis.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 2024-2029

Berita Terbaru

Hanya Timnas U-23 Indonesia yang Bisa Bobol Gawang Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia jadi satu-satunya tim yang berhasil membobol gawang Korea Selatan sepanjang bergulirnya kompetisi Piala Asia U-23 2024. Hal itu diukir dalam kemenangan skuad Garuda Muda di babak perempat final.

TERPOPULER

Rekomendasi :

Mengenang Buya Hamka, Sosok Ketua MUI Pertama

Buya Hamka atau pemilik nama asli Abdul Malik Karim Amrullah memiliki peran yang cukup besar bagi Indonesia di berbagai bidang, terutamanya sastra.

Sutan Takdir Alisjahbana : Sosok Pemikir Liberal Kontroversial di Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Tepat pada 11 Februari, di tahun 1908, Indonesia menerima kelahiran seorang tokoh serta pemikir yang terbilang cukup andal di bidangnya, yaitu...

Mengenal Syekh Ali Jaber, Ulama yang Wafat Usai Berjuang Melawan Covid-19

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Syekh Ali Jaber merupakan pendakwah yang sekaligus ulama kebangsaan yang wafat wafat pada 14 Januari 2021. Kepergiaan ulama yang memiliki nama...

Hari Ulang Tahun Isaac Newton, Bapak Gravitasi

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Fisikawan, matematikawan, dan ahli astronomi dunia, Isaac Newton adalah seorang ilmuwan yang paling sering dipanggil sebagai bapak gravitasi. Sosok yang menemukan...

Hari Lahir Ludwig Van Beethoven, Maestro Inovasi Musikal

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Ludwig van Beethoven, adalah seorang figur besar dalam dunia musik klasik, yang lahir pada 16 Desember 1770, di Bonn, Jerman. Hidup...