JAKARTA, HOLOPIS.COM Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa kenaikan angka kasu Covid-19 di Indonesia beberapa hari terakhir ini disebabkan jenis varian baru mulai dari BA.4 dan BA5.

Budi juga mengatakan, kenaikan kali ini di Indonesia bukan lagi karena perayaan hari besar seperti setelah hari raya Natal dan tahun baru kemarin serta Idul Fitri sebelumnya yang terjadi mulai hari ke-27 hingga 34. Budi mengatakan, kenaikan saat ini terjadi justru sekitar di hari ke-40.

“Yang kedua, memang kita lihat juga setiap kali lonjakan besar di setiap negara itu penyebabnya bukan hari raya keagamaan besar, tapi lebih disebabkan oleh adanya varian baru,” kata Budi, Senin (13/6).

Budi pun mengatakan tren itu saat ini relatif sudah biasa terjadi di dunia ketika ada varian baru yang muncul di setiap negara, termasuk di Indonesia saat ini.

“Jadi kita confirmed bahwa kenaikan ini memang dipicu oleh adanya varian baru dan ini juga yang terjadi oleh negara-negara di luar Indonesia yang mungkin hari raya keagamaannya berbeda-beda dengan kita, jadi setiap kali kenaikan varian baru kita naik,” tukasnya.

Menurut Budi, gelombang Omicron BA.4 dan BA5 kemungkinan akan tercapai pada satu bulan setelah ditemukannya kasus pertama. Karena itu, dia menduga puncak kasus Omicron BA.4 dan BA5 akan terjadi pada minggu kedua atau minggu ketiga Juli.

“Kalau benar-benar masyarakat siap dan booster-nya yang baik, kemungkinan besar puncaknya tak akan tinggi, dan ditambah dengan adanya booster daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan 6 bulan lagi, sehingga kalau itu bisa kita jaga, maka Indonesia mungkin akan jadi satu negara yang pertama-tama dalam 12 bulan tak alami lonjakan kasus,” ujarnya.