Berita Holopis JAKARTA, HOLOPIS.COM Ukraina dan Rusia adalah dua negara yang hidup berdampingan di wilayah Eropa Timur. Pada tanggal 24 Februari 2022, dunia dicengangkan dengan Rusia yang memutuskan untuk mengirimkan pasukan mereka ke Ukraina secara paksa, dengan kata lain, memulai peperangan.

Invasi tersebut pun mengejutkan dunia internasional. Bagiamana tidak, agresi dari Rusia ini merupakan perang besar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Apa yang memicu invasi Rusia ke negara tetangganya sendiri? Untuk itu kita akan kembali menelisik hingga abad ke-17.

Sejarah Hubungan Rusia Dengan Ukraina

Rusia dan Ukraina dulunya merupakan anggota republik di Uni Soviet sejak abad ke-17.

Namun, hubungan keduanya berakhir pada abad ke-18 setelah otonomi dari Hetmanat Kazaki dihapuskan oleh Yekaterina yang Agung dan wilayahnya disatukan bersama Kekaisaran Rusia kala itu.

Kemudian, hubungan keduanya pulih kembali dalam waktu yang singkat pada Perang Dunia I setelah Revolusi Oktober.

Dapat diketahui bersama, Revolusi Oktober itu sendiri merupakan revolusi yang dilakukan oleh pihak komunis Partai Bolshevik di Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Lenin.

Revolusi ini juga dikenal merupakan perubahan pemerintahan kedua di Rusia tahun 1917 silam.

Tahun 1920, Soviet Rusia menguasai Ukraina dan hubungan keduanya berubah dari hubungan internasional menjadi hubungan dalam negeri Uni Soviet.

Pada dasarnya, hubungan kedua negara sejak tahun 1991 dinilai rumit. Keduanya baik Ukraina maupun Rusia saat itu sempat mengalami masa-masa ketegangan dan kecurigaan.

Kemudian, kedua negara kembali menjalin hubungan baik satu sama lain ketika Ukraina di bawah kepemimpinan Viktor Yanukovich peiode Februari 2010 hingga Februari 2014.

Dalam periode kepemimpinan Viktor Yanukovich, Ukraina dan Rusia memiliki hubungan yang dekat dengan berbagai perjanjian perdagangan yang telah disepakati.

Namun seketika semuanya berubah. Pada 21 November 2013 terjadi serangkaian unjuk rasa yang menimbulkan kerusuhan di Ukraina bernama Euromaidan.

Hal tersebut terjadi karena demonstrasi meminta intergrasi atau hubungan yang lebih erat dengan Uni Eropa, di mana kemudian cakupan demonstrasi ini meluas menjadi seruan agar Presiden Ukraina yakni Viktor Yanukovich dan jajaran pemerintahannya mengundurkan diri.