HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebuah studi terbaru menyebutkan, oleh karena kategori penyakit yang berbeda, perempuan bisa hidup lebih lama dibandingkan lak-laki hanya saja dengan masalah kesehatan yang buruk di sepanjang sisa hidupnya. Berikut ini penjelasannya.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Lancet Public Health ini mengulas tentang kesenjangan kesehatan gender antara wanita dan pria yang kemudian berdampak pada lamanya masa hidup.
Analisis sistematis penelitian merujuk pada data Global Burden of Disease Study 2021 yang meneliti 10 kondisi global teratas penyebab kematian dini dan tahun-tahun hidup dengan disabilitas.
Adapun 10 penyakit yang masuk dalam data tersebut adalah: Covid-19, penyakit jantung iskemik, stroke, paru obstruktif kronis, diabetes, nyeri punggung, cedera lalu-lintas, depresi, sakit kepala, dan masalah musculoskeletal (cedera atau gangguan otot, tulang, sendi, saraf, tendon, tulang rawan, jaringan ikat).
Dari kesepuluh penyakit ini, kondisi non-fatal yang menyebabkan penyakit dan kecacatan seperti kesehatan mental, nyeri punggung, dan gangguan sakit kepala, lebih sering menyerang wanita. Sementara penyakit yang menyebabkan kematian dini seperti penyakit kardiovaskular, paru obstruktif kronis, Covid-19, dan cedera di jalan raya, lebih sering menyerang laki-laki.
Temuan ini menunjukkan bahwa masalah-masalah kesehatan yang dialami para perempuan justru berkontribusi sebagai penyakit yang ‘bertahan lama’ bukan penyakit yang menyebabkan kematian dini.
Itulah mengapa penulis penelitian ini, Dr Luisa Sorio Flor dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) University of Washington, menyimpulkan, “Perempuan mempunyai umur yang lebih panjang, tapi mereka hidup lebih lama dalam kondisi kesehatan yang buruk.”
Lantas, apa cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini?
Penulis lain penelitian ini, Gabriela Gil yang juga dari IHME, mengatakan, bahwa tiap-tiap negara harus memperluas layanan kesehatan bagi perempuan. Tidak lagi berkutat pada bidang-bidang seksual dan reproduksi, tapi meluas ke bidang yang membantu mengatasi masalah gangguan depresi dan sebagainya.
“Perencanaan sistem kesehatan di masa depan harus mencakup seluruh spektrum permasalahan yang mempengaruhi perempuan sepanjang hidup mereka, terutama mengingat tingginya tingkat disabilitas yang mereka alami dan meningkatnya rasio perempuan terhadap laki-laki pada populasi lanjut usia,” tambah Gabriela.
Tentu tidak ada orang yang di masa tuanya sakit-sakitan, bukan? Setidaknya informasi ini memberikan gambaran kepada Anda betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental sejak dini untuk masa depan yang lebih baik. Ayo, hidup sehat!