Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sering membunyikan jari bukanlah kebiasan baru lagi yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang, baik itu secara sadar maupun tidak, dinilai bisa berpengaruh kepada kesehatan, namun ada juga yang beranggapan bahwa kebiasaan ini tidak terlalu berpengaruh pada fisik.

Bagi sebagian orang, kebiasaan ini bisa menjadi cara untuk meredakan ketegangan atau sekadar kebiasaan saat merasa cemas atau bosan.

Namun, ada banyak anggapan yang berkembang tentang kebiasaan ini, baik yang benar maupun yang hanya merupakan mitos belaka. Sebenarnya benar tidak ya?

Apa yang Terjadi Saat Jari Dibunyikan?

Untuk memahami dampak kebiasaan ini, pertama-tama kita perlu mengetahui bagaimana bunyi yang dihasilkan saat kita membunyikan jari terjadi. Ketika jari digerakkan secara cepat hingga terjadi tekanan pada sendi, maka gas yang terlarut dalam cairan sinovial (cairan pelumas yang ada di sendi) akan terbebas. Pembentukan gelembung gas ini kemudian menyebabkan bunyi “klik” atau “crack” yang sering kita dengar.

Fenomena ini disebut sebagai kavitasi, di mana pembentukan gelembung gas dan pengembangannya menciptakan suara yang kita kenal sebagai bunyi jari “dinyalakan”. Suara ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun kebiasaan ini sering kali menimbulkan pertanyaan tentang efek jangka panjangnya.

Dampak pada Sendi : Mitos atau Fakta?

Salah satu mitos yang paling umum adalah anggapan bahwa membunyikan jari dapat menyebabkan kerusakan pada sendi atau memicu arthritis. Namun, berbagai penelitian medis menunjukkan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung klaim tersebut. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of the Rheumatic Diseases pada tahun 2011 bahkan menyatakan bahwa kebiasaan membunyikan jari tidak terkait dengan peningkatan risiko arthritis atau kerusakan sendi jangka panjang.

Penelitian lain, termasuk studi oleh Dr. Donald L. Unger, seorang dokter yang mempelajari dampak kebiasaan ini pada dirinya sendiri selama lebih dari 60 tahun, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara tangan yang sering dibunyikan dan yang tidak. Dr. Unger bahkan menjadi terkenal karena eksperimennya yang membuktikan bahwa kebiasaan tersebut tidak menyebabkan osteoarthritis.

Namun, meskipun tidak berhubungan langsung dengan arthritis, jika dilakukan berlebihan atau dengan kekuatan yang tidak wajar, kebiasaan ini bisa menyebabkan cedera ringan pada sendi atau ligamen, terutama jika ada ketegangan atau tekanan berlebih pada sendi tersebut.

Intinya Sobat Holopis, kebiasaan membunyikan jari ternyata lebih kompleks daripada yang terlihat. Secara umum, membunyikan jari tidak menyebabkan kerusakan sendi atau meningkatkan risiko arthritis, seperti yang banyak diyakini.

Namun, melakukannya berlebihan atau dengan cara yang tidak benar dapat menyebabkan cedera pada sendi atau jaringan sekitarnya.

Sobat Holopis sering bunyikan jari juga tidak?