HOLOPIS.COM, MAKASSAR – Debat kedua Pemilihan Gubernur (pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlangsung di hotel claro menjadi sorotan masyarakat.
Disorot bukan karena isu-isu yang diangkat oleh pasangan calon, tetapi karena insiden bentrokan yang terjadi antara pendukung Paslon 01 dan 02.
Benrokan bermula saat pendukung kedua kubu saling ejek di depan Hotel Claro tempat berlangsungnya debat kedua.
Situasi semakin tak terkendali karena kedua kubu bentrok dengan saling lempar menggunakan batu dan benda berbahaya lainnya.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, keributan itu terjadi karena terjadi kesalahpahaman antar kedua kelompok pendukung.
“Terjadi keributan karena ada kesalahpahaman kedua belah pihak. Jalan depan tempat debat juga macet,” ujar Ngajib.
Meski sempat saling serang, namun Ngajib mengatakan keributan antar kedua pendukung itu tidak berlangsung lama karena kesigapan aparat.
“Sebentar saja kejadiannya. Suasana sudah kondusif. Langkah-langkah, sudah dilakukan tadi, sudah dipisah kedua belah pihak,” jelasnya.
Agar tidak terjadi hal serupa, Ngajib memberikan imbauan dan mengingatkan kembali budaya Bugis-Makassar yang sesungguhnya.
“Mereka kan saudara, imbauan saya, jaga budayanya orang Makassar-Bugis. Sipakatau, sipakalebbi, sipakainge. Saling menghormati walaupun beda pilihan,” ingatnya.
Dalam aksi bentrokan tersebut tidak ada dari kedua kubu yang diamankan polisi. Meskipun pelaku pelempar batu terlihat jelas.
“Tidak ada yang diamankan,”pungkasnya.
