Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) Kanjeng Pangeran Norman Hadinegoro memberikan respons tentang adanya undangan dan seruan menghadiri acara Reuni 411 sekaligus aksi yang digelar oleh FPI (Front Persaudaraan Islam).

Menurutnya, aksi tersebut hanya sebatas seru-seruan saja dari kelompok yang masih benci dengan Presiden ke 7 Joko Widodo.

“Biarin aja, 1.000 kali demo enggak ada pengaruhnya. Jokowi tetap the best. 7,5 persen rakyat masih mencintainya,” kata Kanjeng Norman kepada wartawan, Jumat (1/11).

Apalagi jika melihat dari dua tuntutan utama yang dibawa oleh Aksi 411, di mana arah tujuannya adalah kepada keluarga Joko Widodo.

Kanjeng Norman memandang bahwa aksi tersebut akan sepi peminat karena dinilai terlalu politis partisan.

“Perlu kita waspadai kelompok ini perusak persatuan. Dan saya meyakini pengikut-pengikut mereka semakin sedikit,” ujarnya.

Hanya saja, ia tetap menyampaikan bahwa aparat keamanan patut melakukan kewaspadaan tinggi terhadap geraka Aksi 411 tersebut. Sebab ia khawatir gerakan tersebut akan dijadikan ajang untuk sosialisasi gerakan Khilafah.

“Waspadai saja, selidiki siapa di belakang gerakan mereka. Saya berkeyakinan BIN, BAIS akan pantau kelompok ini,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Muhammad Alatas menyampaikan undangan terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menghadiri acara Reuni Akbar 411.

“Kepada seluruh rakyat Indonesia, mengajak dan mengundang untuk terus suarakan keadilan di negeri kita yang saat ini darurat keadilan,” kata Muhammad dalam keterangan pers terbuka, Kamis (31/10).

Target acara tersebut adalah aksi unjuk rasa damai di kawasan Istana Kepresidenan Jakarta untuk menyuarakan keadilan bagi Presiden ke 7 Joko Widodo. Tidak hanya itu, target utama kedua adalah menangkap siapa sosok pemilik akun Kaskus Fufufafa.

“Untuk hadir dalam reuni 411, untuk adili Jokowi dan ganyang fufufafa,” sambungnya.