HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari memberikan pandangannya tentang komposisi menteri di Kabinet Merah Putih. Menurutnya, personality Prabowo sebagai Presiden patut didukung penuh.
“Saya sangat apresiasi dengan sikap pak Presiden Prabowo yang tegas, jelas penuh dengan spirit patriotisme untuk melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah,” kata Siti Fadilah, Jumat (25/10).
Hanya saja, ia tetap memberikan kritikan terhadap sejumlah sosok yang ada di dalam kabinet Prabowo-Gibran, khususnya menteri lama yang menurutnya mendapatkan catatan khusus dari publik luas.
“Tetapi bagaimana nanti menterinya? Apa bisa mengikuti pemikiran presiden?,” ujarnya.
Disampaikan Siti Fadilah, Presiden Prabowo telah merencanakan ada evaluasi 6 bulan pertama terhadap kinerja kabinetnya. Jika ada menteri yang tidak bisa bekerja atau melenceng dari komando Presiden, maka akan segera diganti.
“Memang kita harus menunggu 6 bulan pertama apa yang akan dikerjakan menterinya. Kata pak Prabowo akan mengevaluasi menterinya, apakah bisa bekerja sesuai tupoksinya? Apakah kerjanya efektif atau tidak ? Malas apa tidak,” ujarnya.
Menurut Menteri Kesehatan periode 2004-2009 ini, evaluasi kerja 6 bulan pada Kabinet Merah Putih itu sangat penting agar tetap menjaga target dan menilai capaian kerja pemerintah. Jangan sampai ada menteri yang bekerja untuk kepentingan asing.
“Terutama mengawasi menteri yang menampakkan kepinterannya, rajin dan seolah menguasai masalahnya. Tetapi sebenernya kepandaian dia tidak cocok berada di bidang itu, sehingga kebijakannya copy paste kebijakan asing atau global yang sering melukai masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Dia menuturkan bahwa Indonesia harus bisa berjalan dengan komando Presiden. Jangan selalu berporos pada keinginan global, apalagi sampai mengabaikan kepentingan bangsa dan negara secara luas.
“Menteri-menteri sebaiknya jangan sedikit-sedikit mencontoh, mengikuti apa kata global tanpa memikirkan apakah sesuai dengan bangsa dan negara kita yang berdasar Pancasila. Kalau seperti ini diabaikan, bukan saja merugikan tetapi akan membahayakan kedaulatan bangsa dan negara,” tandas Siti Fadila.
Lebih lanjut, wanita kelahiran Solo 6 November 1949 tersebut memahami beban berat Presiden Prabowo dalam memimpin bangsa ini. Untuk itu dibutuhkan pembantu-pembantu yang sepemikiran dan profesional selama lima tahun ke depan.
“Jadi selain yang the right man on the right place, juga track record-nya terhadap negara dan bangsa gitu lho. Ukuran kesetiaan terhadap Preambule UUD 45 dan benar- benar berjuang untuk 280-an juta rakyat Indonesia,” tegasnya.
Presiden Hotline Center
Untuk itu menurutnya Presiden Prabowo perlu memiliki sistem pelaporan langsung dari masyarakat yang akan memudahkan monitoring dan evaluasi pada setiap kinerja menteri.
“Perlu ada presiden hotline center, dimana rakyat bisa langsung melapor pada presiden untuk segera bisa direspon cepat,” ujar Siti Fadilah.
Ia menjelaskan, lewat hotline center ke Presiden, rakyat bisa lapor, pasien yang tidak bisa berobat, ada penyebaran penularan penyakit, anak miskin tak bersekolah, ada kasus gizi buruk dan semua persoalan publik.
“Karena seperti kata pak Prabowo, pemerintahan kita dikenal birokratis dan lamban. Bahkan masalah sering ditutupi atasan agar tidak ketahuan,” jelas Siti Fadilah.