HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberikan respons atas ucapan Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri ESDM di Kabinet Merah Putih, Bahlil Lahadalia yang mengatakan, bahwa Golkar mendapat delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih karena memberikan jatah kursi Ketua MPR RI ke Partai Gerindra.
Situasi yang disampaikan Bahlil tersebut dikenal publik sebagai “tukar guling” jatah kursi menteri dengan kursi ketua MPR RI.
Terkait dengan hal itu, Dasco menegaskan pemilihan Pimpinan MPR RI dilakukan secara musyawarah dan mufakat antara fraksi-fraksi yang ada. Dari situ terpilihlah Ahmad Muzani sebagai ketua MPR RI periode 2024-2029.
Namun, Dasco juga menyebut memang saat itu Golkar sebagai bagian dari partai koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki keinginan untuk menduduki kursi Pimpinan MPR RI.
“Tapi setelah musyawarah mufakat, ya akhirnya itu dijatuhkan kepada Pak Muzani dan partai Gerindra juga atas kesepakatan partai-partai lain,” tegasnya di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (23/10).
Oleh sebab itu, apa yang disampaikan Bahlil tak semestinya benar. Sebab bagaimana pun, jabatan dan kursi Ketua MPR menjadi ranah pilihan bersama yang dihasilkan dari proses yang demokratis, bukan tukar guling seperti yang dikatakan Bahlil pada Senin 21 Oktober lalu saat acara Hari Ulang Tahun Golkar ke-60.
“Musyawarah mufakat,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketum Golkar Bahlil mengungkapkan adanya proses negosiasi dan lobi-melobi antara Partai Partai Golkar dan Gerindra terkait kursi Ketua MPRI RI dan jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.
Dia mengatakan sebenarnya Golkar pada awalnya mendapat jatah lima kursi di kabinet Prabowo-Gibran. Akan tetapi, karena kursi Ketua MPR RI ditukar menjadi jatah Partai Gerindra, menurutnya jumlah menteri yang menjadi jatah bagi partai Golkar bertambah menjadi delapan kursi.
“Alhamdulillah (menteri kabinet dari Golkar) jadi menjadi delapan. Jadi ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk kita mengabdi kepada pemerintahan,” kata Bahlil.
Kedelapan kader Partai Golkar tersebut antara lain ;
- Bahlil Lahadalia (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral),
- Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian),
- Wihaji (Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga),
- Nusron Wahid (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional),
- Maman Abdurrahman (Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah),
- Dito Ariotedjo (Menteri Pemuda dan Olahraga),
- Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital), dan
- Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian).