Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto telah resmi membentuk Badan Pengelola Investasi Dana Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad.

Mualimin selaku Kepala Badan Pengelola Investasi Danatara menyampaikan, bahwa lembaga yang dipimpinnya itu merupakan cikal bakal dari Superholding Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dia pun mengamini, jika nantinya lembaga yang baru saja dibentuk Presiden Prabowo itu bakalan mirip seperti Temasek Holdings Limited, yakni badan usaha milik negara Singapura.

“End state-nya iya, mirip-mirip seperti itu (Temasek Holdings). Namun, tentu harus dipersiapkan dengan UU-nya dulu ya,” tuturnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa (22/10).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa instansinya ditugaskan untuk mengelola investasi di luar investasi yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Nantinya, kata Muliaman, semua aset-aset pemerintah akan dipisahkan. Sehingga nantinya, pengelolaan aset yang dipisahkan itu akan menjadi tanggung jawab Badan Pengelola Investasi Danatara.

“Namun, tentu saja Itu bertahap ya tapi, dibentuk badan dulu, dibuat undang-undangnya dulu. Jadi, bedanya dengan BUMN nanti saya kira dengan pengelolaan investasinya,” pungkas Muliaman.

Sebagai informasi, bahwa Presiden Prabowo mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 142-P tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.

Dalam beleid tersebut, Prabowo mengangkat Muliaman Darmansyah sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Danatara, dan Kaharudin Djenod Daeng Manyambeang sebagai Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Danatara.