HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP tidak terima jika pihaknya selalu dipaksa-paksa untuk realisasi pelaksanaan pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah bahkan menuding, pertemuan tersebut saat ini terkesan malah dipaksakan untuk segera dilakukan.
“Kalau pertemuan dipaksa-paksa, ini kan yang maksa media ini. Dari internal nggak ada, dari luar nggak ada,” kata Said di Jakarta pada Senin (21/10).
Yang penting justru menurut Said, hubungan kedua tokoh tersebut sampai dengan saat ini berlangsung dengan baik.
“Lah yang penting hubungannya baik dan sebagainya. Nanti kalau ngomong ada pertemuan, tiba-tiba muncul pertanyaan ‘Kira-kira dapat kursi-nya berapa?’ Jadi nggak kelar-kelar,” ujarnya.
Meski pertemuan Megawati dengan Presiden Prabowo terlaksana, Said pun membantah bahwa pertemuan tersebut untuk membahas kabinet.
“Nggak ada, sahabat baik berdua kok,” imbuhnya.
Dia berkilah bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo bisa dilakukan kapan saja sebab kedua tokoh tersebut berkerabat dengan baik.
Dia pun menyinggung Prabowo sendiri menyanjung Megawati yang mampu menyelesaikan masalah akibat krisis moneter tahun 1998 dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Presiden Ke-8 RI, Minggu (20/10).
“Itu kan (pidato) dari Bapak Prabowo, ingatannya luar biasa dari masa lalu ditarik ke masa kini dan Insya-Allah akan ke masa depan. Jika hubungan beliau berdua itu memang baik kok,” tuntasnya.
Sebelumnya diberitakan, PDIP berharap pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri bisa tetap terlaksana meski pasca pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pembicaraan antara masing-masing utusan telah berlangsung, termasuk kedatangan Pramono Anung ke kediaman Prabowo Subianto.
“Pertemuan antara kedua pemimpin itu bisa dilakukan nanti. Komunikasi sudah berjalan melalui utusan mereka, termasuk Mas Pramono Anung yang telah menyampaikan pesan-pesan khusus,” kata Hasto dalam keteranganya pada Minggu (20/10).
“Jadi, tidak ada hambatan dalam komunikasi,” tambahnya.
Hasto kemudian sesumbar bahwa hubungan antara Megawati dan Prabowo sudah lama terjalin dengan baik.
“Sebenarnya, pola komunikasi sudah terbangun sejak lama. Sejarah hubungan Ibu Mega dan Pak Prabowo justru mencerminkan persahabatan yang erat,” klaimnya.
Hasto juga menekankan bahwa ketika banyak orang mendekat saat berkuasa, Megawati tetap menunjukkan karakter seorang sahabat sejati yang selalu bekerja sama dengan Prabowo, baik dalam suka maupun duka.
“Komitmen Ibu Mega terhadap bangsa dan negara adalah dedikasi total,” ujarnya.