HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengklaim bahwa sejumlah nama kader mereka sudah masuk dalam radar pembahasan kabinet Prabowo Subianto.
Nama itu mulai dari Olly Dondokambey, Azwar Anas hingga Budi Gunawan (BG). Mengenai nama-nama tersebut, Said Abdullah menyebut masih harus menunggu keputusan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Belum ada sinyal dari Ibu Ketua Umum. Tiga nama itu, baik Pak Budi Gunawan, baik Pak Azwar Anas, baik Bapak Olly Dondokambey, menunggu keputusan dari DPP dan Ibu Ketua Umum,” kata Said Abdullah dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (3/10).
Kendati demikian, Said membantah bahwa nama Budi Gunawan cs sudah mulai aktif dibahas di internal. Bahkan, Said menyebut bahwa internal PDIP masih menunggu titah dari seorang Megawati.
“Belum sama sekali (dibicarakan), baik Pak BG, baik Pak Olly, Pak Anas tidak ada pembicaraan di internal partai dan tidak ada intruksi dari Ibu Ketum,” tukasnya.
“kita semua tegak lurus menunggu apa pun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Gerindra mengungkapkan dinamika yang berlangsung dalam pembentukan kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai nama-nama yang akan menjadi target.
“Ini masih kemudian ada yang masuk, ada yang tarik, sehingga mungkin fix final kabinet itu agak lama ya,” kata Dasco dalam keterangannya pada Senin (1/10).
Dasco kemudian mengungkapkan, nama kabinet itu dipastikan akan selesai 5 hari sebelum Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden.
“Tetapi tentunya presiden terpilih punya target kemungkinan H-5 (pelantikan presiden),” imbuhnya.
Dasco juga menjelaskan, nomenklatur kementerian pun masih belum pasti. Di sisi lain, menurut dia, tokoh utusan parpol yang ditunjuk untuk terlibat di kabinet tidak akan terlalu banyak ketimbang kalangan profesional.
“Kalau dari informasi yang kami dapat, nomenklatur kabinet itu masih fluktuatif, masih dinamis. Begitu juga dengan nama-nama terutama dari parpol yang proporsinya tidak terlalu lebih besar daripada yang profesional,” tuntasnya.