Senin, 30 September 2024
Senin, 30 September 2024
NewsEkobizHarga Beras RI Disebut Paling Mahal se-ASEAN, Bapanas Minta Masyarakat Tak Terprovokasi

Harga Beras RI Disebut Paling Mahal se-ASEAN, Bapanas Minta Masyarakat Tak Terprovokasi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi meminta masyarakat tidak terprovokasi soal harga beras Indonesia yang disebut menjadi paling mahal dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Pasalnya, mahalnya harga beras di Indonesia tersebut disebut karena pembatasan impor oleh pemerintah, yang menurut Arief merupakan jebakan agar Indonesia terus-menerus terjebak dalam pusaran impor beras.

Kendati demikian, ia tidak menampik pernyataan yang disampaikan oleh Bank Dunia. Namun ia menegaskan, kebijakan pembatasan impor tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah melindungi para petani Indonesia.

“Jadi kalau Bank Dunia menyampaikan pembatasan impor (yang dilakukan Indonesia) sehingga harga mahal, ya memang. Memang tugas kita sebagai negara melindungi petani kita,” ujar Arief dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (29/9).

“Sekarang kita jangan terpancing oleh statement Bank Dunia karena kita tidak impor maka harga tinggi. Indonesia saat ini memang sedang meningkatkan kesejahteraan petani,” sambungnya.

Arief menyampaikan, Indonesia harus kompak untuk melakukan koreksi terkait dengan permasalahan pangan, guna meningkatkan produksi petani. Menurutnya, hal itu penting dilakukan guna menekan harga beras agar bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Yang harus kita kerjakan adalah self correction. Kita harus tingkatkan produksi bersama-sama, semua elemen harus bekerja sama. Benih kita perbaiki, pupuk, penyuluh, teknologi, food cost kita perbaiki. Memang banyak yang harus dikerjakan,” ujarnya.

Sebelumnya Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste, East Asia dan Pacific World Bank, Carolyn Turk menyoroti terkait mahalnya harga beras di Indonesia, yang disebut paling mahal se-ASEAN. Ia mengungkap, tingginya harga beras di Indonesia salah satunya disebabkan oleh pembatasan impor.

Tek cuma itu, mahalnya harga beras di Indonesia kata Carolyn, merupakan dampak keputusan pemerintah menaikkan harga jual beras dan melemahkan daya saing pertanian. Mirisnya lagi, tingginya harga beras tidak diikuti dengan kesejahteraan petani.

Pendapatan petani di Indonesia masih di bawah USD1 atau setara Rp15.207 per hari. Artinya dalam setahun penghasilan petani Indonesia kurang dari USD341 atau setara Rp5 juta.

“Yang kita lihat adalah bahwa pendapatan banyak petani marjinal seringkali jauh di bawah upah minimum, bahkan sering kali berada di bawah garis kemiskinan,” tutur Carolyn beberapa waktu lalu.

Google News

Temukan kamu di Google News dan jangan lupa klik ikon bintang untuk mengetahui semua berita terbaru dari kami.

WhatsApp Channel

Follow WhatsApp Channel Holopis.com untuk mendapatkan 10 berita terbaru setiap hari dari tim Redaksi.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
HOLOPIS

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pemerintah Kaji Penerapan Pita Cukai Digital

Pemerintah melalui Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mengkaji terkait rencana penerapan pita cukai digital sebagai pengganti pita cukai konvensional.

Bapanas Anggap Isu Harga Beras Paling Mahal Se-ASEAN Cuma Jebakan

Harga beras di Indonesia disebut paling mahal di ASEAN. Pasalnya, perbedaan harga beras di Indonesia dengan negara ASEAN lainnya mencapai 20 persen.

Duh! Ini Deretan Saham Emiten Big Caps yang Banyak Dilego Asing

Sejumlah saham emiten big caps terpantau dilego oleh investor asing selama sepekan terakhir perdagangan, di mana saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tipis.

IHSG Diramal Lanjut Melemah di Pekan Besok

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (30/9) pekan depan, setelah akhir pekan lalu turun 0,6 persen ke 7.696.