HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim keberadaan Satuan Tugas (satgas) impor ilegal yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memberikan dampak signifikan terhadap perilaku para importir.

Menurut Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Rusmin Amin mengatakan, bahwa dibentuknya Satgas impor ilegal itu membuat para importir nakal cenderung ‘wait and see‘, dengan menahan barang dagangannya masuk ke Tanah Air.

“Kalau laporan dari beberapa K/L kita rapat dari minggu kemarin efektif. Malahan, istilahnya seolah-olah ada wait and see mereka ini untuk masukin barang ke Indonesia karena adanya satgas,” kata Rusmin dalam keterangannya, Senin (23/9) seperti dikutip Holopis.com.

Adapun, ketika ditanya apakah ada kemungkinan importir akan mulai memasukkan kembali barang perdagangannya setelah masa tugas Satgas berakhir pada akhir tahun ini, Rusmin menjelaskan Kemendag akan terus memantau tren dan data yang ada.

“Ya kan pasti kami juga lihat enggak hanya sekedar meng-cut. Akan tetapi, kami juga lihat tren datanya seperti apa, kalau memang nanti misal menurun atau dianggap aman,” tuturnya.

Rusmin juga tidak menutup kemungkinan Satgas dapat diperpanjang tergantung pada perkembangan situasi terjadi.

Adapun diketahui, Satgas telah beberapa kali mengekspose hasil temuannya. Terbaru, mereka mengekspose hasil temuan mereka berupa 2.939 gulung karpet dan permadani asal Turki yang diduga menyalahi aturan impor.

Zulhas dalam keterangannya menyampaikan, bahwa masuknya ribuan karpet dan permadani impor ilegal yang ditemukan di sebuah gudang yang berlokasi di Kawasan Industri Jatake ini menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 10 miliar.

“Jadi ada dua macam, ada sejadah masjid dan ada yang karpet panjang yang tidak sesuai dengan prosedur (impor), yang nilainya lebih kurang Rp10 miliar. Jumlahnya sebanyak 2.939 pieces,” ujar Zulhas.