Senin, 23 September 2024
Senin, 23 September 2024
NewsEkobizSri Mulyani Ingatkan Digitalisasi Keuangan Daerah Bisa Timbulkan Malapetaka

Sri Mulyani Ingatkan Digitalisasi Keuangan Daerah Bisa Timbulkan Malapetaka

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa pemerintah pusat sedang mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan modernisasi dan digitalisasi sistem keuangan daerah, khususnya terkait administrasi perpajakan.

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) 2024 di Jakarta, Senin (23/9). Sebab menurutnya, modernisasi dan digitalisasi administrasi perpajakan ini dapat meningkatkan potensi penerimaan negara.

Meski demikian, Sri Mulyani juga mewanti-wanti bahwa di balik itu, terdapat pula ancaman eksploitasi data oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab, seperti peretasan data yang belakangan kerap menghantui.

“Sering karena masing-masing bidang tidak sama, memunculkan juga kesempatan bagi pihak-pihak yang tidak baik tujuannya untuk melakukan eksploitasi,” ungkap Sri Mulyani, seperti dikutip Holopis.com.

Menurut Menkeu, ancaman tersebut dapat muncul dari celah sistem digital milik pemda yang masih terkotak-kotak. Selain itu, keandalan sistem pun menurutnya masih belum seragam.

“Pemerintah akan mengantisipasi berbagai model bisnis baru yang akan muncul di sektor keuangan, terutama karena ini di area yang akan terus berkembang. Dan tentu, kita mendorong inovasi tanpa menciptakan fragmentasi,” imbuh dia.

Adapun saat ini, pemerintah memang tengah mendorong daerah untuk melakukan inovasi agar sistem administrasi perpajakan bisa lebih terdigitalisasi. Namun Sri Mulyani mengingatkan agar pemda bisa saling bersinergi untuk mengintegrasikan sistemnya.

Sebab tanpa hal tersebut, sistem yang telah dibuat akan terfragmentasi, dan itu tentu akan membuka celah keamanan data yang terdapat dalam sistem.

“Inovasi dan regulasi harus terus diseimbangkan untuk menciptakan sebuah ekosistem digital yang kondusif dan juga memberikan wahana edukasi bagi masyarakat tentang literasi keuangan dan digital,” ujar Sri Mulyani.

“Pemerintah akan terus memperhatikan aspek perlindungan konsumen dan perlindungan data,” tegasnya.

Karena itu, seiring dengan upaya Bank Indonesia (BI) membangun sistem pembayaran digital yang lebih efisien, pemerintah juga meminta pemda untuk memadukan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIPKD) dengan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) yang terdapat di Kementerian Keuangan.

“Tentu ini sebuah sistem informasi keuangan yang harusnya bisa terintegrasi dan selaras dengan harmonisasi dan sinergi untuk mendorong sinergi belanja pusat dan belanja daerah,” kata Sri Mulyani memungkasi.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pemilu 2024 Sedot Anggaran Rp 30,5 Triliun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran untuk belanja Pemilu 2024 per Agustus 2024 telah mencapai Rp 30,5 triliun.

Airlangga Minta Sri Mulyani Kucurkan Rp 1 Triliun Demi Percepat Digitalisasi Daerah

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati untuk mengucurkan anggaran sebesar Rp 1 triliun sebagai upaya Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).

Koperasi UMKM Tangguh Berkibar Kenalkan Produk Indonesia di Pameran CIEIE EPSE 2024

Pameran China International E-Commerce Industry Expo dan Indonesia E-Commerce Product Sourcing Exhibition (CIEIE EPSE 2024) digelar di JIEXPO Kemayoran, Hall A, Jakarta, resmi dibuka sejak hari Kamis, 19 September 2024.

IHSG Perkasa di Awal Pekan, Lima Saham Ini Langsung Kasih Cuan Maksimal

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada akhir perdagangan saham di awal pekan ini, Senin 23 September 2024.